TIMES JOGJA – Kekhawatiran mendalam tengah dirasakan oleh para pendukung PSS Sleman menyusul performa buruk tim dalam kompetisi Liga 1 musim 2024/2025. Apalagi, tim Laskar Sembada ini terancam masuk zona degradasi. Anggota DPRD Sleman, Shodiqul Qiyar pun ikut angkat bicara merespon rententan berulang atas kekahalan tim kesayangan warga Kabupaten Sleman ini.
Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPRD Sleman ini turut menyoroti kondisi yang dialami PSS Sleman. Ia meminta manajemen segera melakukan evaluasi total. Menurutnya, jika tidak ada perubahan dalam strategi dan kebijakan tim, maka ancaman degradasi akan semakin nyata.
“Manajemen harus segera melakukan perombakan dan mengevaluasi kinerja pelatih serta pemain. Jangan sampai klub kebanggaan Sleman ini semakin terpuruk,” tegas Qiyar.
Qiyar juga menambahkan bahwa peran suporter sangat penting dalam mendukung tim, tetapi tanpa adanya langkah konkret dari manajemen, dukungan tersebut akan sia-sia.
“Kami menerima banyak keluhan dari masyarakat dan suporter mengenai performa tim. Manajemen harus mendengar aspirasi ini dan segera bertindak,” lanjut Qiyar.
Selain itu, Qiyar juga berharap agar PSS Sleman dapat kembali menggunakan Stadion Maguwoharjo sebagai markas utama mereka. Menurutnya, stadion tersebut bukan hanya simbol kebanggaan bagi masyarakat Sleman, tetapi juga dapat memberikan semangat tambahan bagi tim dalam bertanding.
“Bermain di kandang sendiri dengan atmosfer suporter yang luar biasa bisa menjadi dorongan besar bagi pemain untuk bangkit,” tambah Qiyar.
Seorang suporter PSS Sleman yang merupakan pendukung setia, Rizky, 30 tahun, mengaku kecewa atas performa tim kesayangannya. Bahkan, ia bersama teman-temannya sesama pendukung merasa frustrasi. “Sebagai pendukung berat PSS Sleman, kami sangat kecewa. Setiap pertandingan kami selalu memberikan dukungan penuh, tapi hasilnya terus mengecewakan. Manajemen harus segera bertindak,” ujarnya.
Suporter lainnya, Dhani, 27 tahun, berharap agar tim Laskar Sembada bisa segera bangkit dan menemukan kembali semangat juangnya. “Kami tidak ingin melihat PSS terdegradasi. Pemain harus bermain dengan hati dan manajemen harus mendukung penuh kebangkitan tim,” ungkapnya.
Disisi lain, Bupati Sleman Harda Kiswaya berharap manajemen PSS Sleman dapat segera mengambil keputusan yang tepat agar tim mampu memenangkan pertandingan-pertandingan tersisa dan keluar dari ancaman degradasi.
“Itulah yang akan kami sampaikan saat nanti saya bertemu dengan manajemen PSS Sleman,” tambahnya.
Selain itu, Harda berencana mengingatkan Presiden Direktur PSS Sleman, Gusti Randa, mengenai sejarah panjang Super Elja di Liga 1. Ia berharap manajemen dapat mengambil langkah strategis untuk menjaga eksistensi klub di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
“Mudah-mudahan dalam empat pertandingan terakhir ini, PSS bisa meraih kemenangan dan menghindari degradasi,” harap Harda. (*)
Pewarta | : A. Tulung |
Editor | : A Riyadi |