Kopi TIMES

Peran Strategis Generasi Muda dalam Gerakan Kemanusiaan

Rabu, 07 Desember 2022 - 12:51
Peran Strategis Generasi Muda dalam Gerakan Kemanusiaan Dr Dyah Pikanthi Diwanti, SE,MM Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Sebuah telaah panjang tentang generasi akan menghadirkan ragam narasi yang menggugah masyarakat untuk mengenal lebih dekat generasi muda dan perjuangannya. Narasi tentang generasi muda yang dikenal sebagai generasi yang cerdas, berani, peduli, optimis dan tangguh.

Generasi muda Indonesia sebagai generasi penerus bangsa saat ini dihadapkan pada sebuah realitas dimana integritas bangsa terkait adanya rasa senasib dan sepenanggungan dirasakan bersama. Sebagaimana diketahui bersama, kondisi di beberapa daerah saat ini terjadi bencana alam yang dialami sebagian penduduk Indonesia menjadi duka mendalam bagi seluruh penduduk di negeri ini.

Generasi muda sebagai penerus bangsa memiliki penciri yang khas yakni daya juang dan daya tahan sehingga mampu bangkit dari suatu kondisi dimana dapat memunculkan banyak upaya untuk menyikapi keadaan yang menyertai dan upaya memulihkannya.

Seperti halnya dimasa pandemi yang menjadikan kondisi mau tidak mau, siap tidak siap membawa ragam perubahan untuk segera bangkit. Begitupun kondisi saat ini dimana generasi muda menjadi penggerak dalam misi kemanusiaan yang membawanya sigap dan tanggap dalam mengambil peran strategis yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Pada dasarnya manusia memiliki kemampuan akal yang merupakan anugerah dalam menyikapi ragam permasalahan, manusia akan selalu mengembangkan solusi terhadap berbagai permasalahan yang ada, dengan begitu sebuah peradaban ada dan terus berkembang, dalam proses inilah kreativitas- inovasi dan utamanya sikap mental yang mampu menggerakan generasi muda sangat dibutuhkan.

Sebagai generasi penerus bangsa, generasi muda dapat mewujudkan cita-cita dan tujuan yang telah dirumuskan oleh para pendahulu untuk memiliki kekuatan dalam memperjuangkannya. Hal ini bahkan melekat sudah sejak masa perjuangan sejarah kemerdekaan Indonesia.

Deklarasi Sumpah Pemuda merupakan salah satu bukti nyata bahwa pemuda Indonesia memiliki peran penting dalam perjuangan bangsa dan upaya untuk mengisi kemerdekaan yang sudah diraih.

Lahirnya sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 menjadi tonggak utama dalam sejarah pergerakan pemuda seluruh Indonesia dalam semangat kemerdekaan Indonesia. Sehingga dalam upaya mewujudkan hal tersebut tentunya setiap generasi muda mampu membangun dan mengawal issue strategis maupun peran strategis dalam rangka merumuskan berbagai hambatan dan fenomena yang dihadapi.

Lantas bagaimana peran strategis generasi muda dalam Gerakan Kemanusiaan? Semangat generasi muda dalam mengisi kemerdekaan salah satunya tercermin pada perannya secara aktif terlibat dalam kegiatan kemanusiaan yang bukan hanya sekedar ikut-ikutan dalam merespon kondisi bangsa, namun lebih dari itu ikut membangun gerakan kemanusiaan yang terfokus pada hal-hal seperti tanggap bencana, edukasi terkait kesiap siagaan bencana dan hal lain yang mendukung.

Gerakan Kemanusiaan merupakan suatu bentuk gerakan dalam menyalurkan pertolongan atau bantuan baik itu berbentuk materi maupun berbentuk non-materi.

Gerakan kemanusiaan menjadi gerakan tolong menolong yang timbul dari dalam diri manusia sebagai makhluk sosial, banyak hal-hal baik yang dapat dilakukan terhadap sesama manusia terutama bagi sesama yang membutuhkan bantuan. Berikut beberapa hal penting yang menjadi titik fokus gerakan yang dilakukan generasi muda dalam peran strategisnya antara lain: Pertama, upaya menggerakkan tenaga relawan yang terdiri dari tim medis/ kesehatan, tim psikolog, tenaga pendidik dan relawan lain yang pro aktif membangun komunitas dan jejaring dalam misi kemanusiaan baik melalui lembaga yang bersinergi dengan kampus/ sekolah maupun lembaga lain di luar kampus/ sekolah. Generasi muda yang mudah beradaptasi akan mampu menggugah masyarakat dalam upaya menggerakan bantuan kemanusiaan.

Generasi muda merupakan kelompok masyarakat yang dekat dengan teknologi digital. Generasi ini memiliki semangat membangun, akses informasi, pandangan yang inklusif, serta memiliki jaringan yang luas sehingga menjadikan generasi ini memiliki kesadaran dalam menggugah empati dan simpati di masyarakat. Kedua, upaya menggerakkan terkait dana kemanusian baik melalui donasi maupun bantuan lain antara lain dapat berupa barang- barang, finansial dan bantuan lainnya. Contohnya seperti menggalang dana untuk korban bencana lewat platform digital maupun melalui lembaga di masyarakat seperti LAZISMU.

Ketiga, upaya menggerakkan pos-pos untuk sarana prasarana di lokasi bencana berupa fasilitas kebutuhan untuk bersama seperti air bersih, kamar mandi, dapur umum, layanan kesehatan, sarana belajar, layanan konsultasi juga pendampingan , sarana bermain anak, akses komunikasi, fasilitas ibadah, dan sarana kebutuhan lain. Keempat, upaya menggerakkan media sebagai penyedia informasi yang valid dan bertanggungjawab atas pemberitaan tentang kebencanaan maupun hal kemanusiaan, pentingnya media menjadi ujung tombak dalam mengkomunikasikan informasi yang sesuai dengan keadaan.

Di era digital sekarang peran generasi muda sangat dekat dengan media dimana di era 5.0 ini teknologi dan informasi berkembang sangat pesat , pemanfaatan media dioptimalkan untuk membangun informasi yang sehat dan bermanfaat khususnya dalam hal kemanusiaan. Kelima, upaya menggerakkan sinegisitas antar lembaga untuk saling bahu membahu dalam membantu distribusi bantuan, informasi dan hal-hal lain. Lembaga ataupun institusi tersebut antara lain BMKG, lembaga keamanan, TIM SAR, lembaga kebencanaan seperti MDMC, rumah sakit, lembaga /dinas transportasi, sekolah- sekolah, lembaga konsultasi baik kesehatan maupun layanan publik serta lembaga terkait lain. Keenam, upaya menggerakkan dalam pemulihan kondisi pasca bencana dengan membangun kembali sarana yang dibutuhkan seperti tempat tinggal, tempat ibadah, layanan kesehatan dan kebutuhan lainnya.
 
Peran strategis generasi muda yang diwujudkan melalui gerakan kemanusiaan tersebut perlu dilandasi pemahaman secara utuh tentang pentingnya rasa toleransi. Jika itu telah terwujud maka upaya membangun kesadaran tentang kemanusiaaan yang diiringi dengan toleransi yang tinggi akan menjadikan gerakan sosial / kemanusiaan ini mudah diterima di masyarakat. Melalui generasi muda tentunya dapat melahirkan inspirasi untuk membangun sejarah yang lebih baik dalam mengatasi berbagai kondisi dan masalah yang dihadapi.

***

*) Oleh: Dr Dyah Pikanthi Diwanti, SE, MM Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

 

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

Pewarta :
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jogja just now

Welcome to TIMES Jogja

TIMES Jogja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.