TIMES JOGJA, SLEMAN – Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menegaskan pentingnya kolaborasi dalam menanggulangi kemiskinan saat menghadiri kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) yang digelar oleh Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Sleman di Pendopo Kalurahan Caturtunggal, Depok, Senin (30/6/2025).
Monev yang dilaksanakan bersama Sekretariat Pemberdayaan Masyarakat (SEPEDA MAS) ini merupakan agenda rutin untuk mengevaluasi jalannya program-program penanggulangan kemiskinan di tingkat wilayah.
Dalam kegiatan tersebut, diskusi intensif dilakukan bersama berbagai elemen masyarakat guna menggali masukan, menyesuaikan strategi, dan memastikan program tetap berada di jalur yang tepat (on the track).
Danang yang juga menjabat sebagai Ketua TKPK Sleman menekankan bahwa upaya menekan angka kemiskinan tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah. Menurutnya, keberhasilan program sangat ditentukan oleh keterlibatan aktif masyarakat.
“Pemerintah Kabupaten Sleman terus berupaya menurunkan angka kemiskinan melalui berbagai program. Namun partisipasi masyarakat menjadi kunci keberhasilan karena mereka yang paling memahami kondisi riil di lapangan,” ujar Danang.
Dampak Pandemi dan Pentingnya Validasi Data
Danang juga menggarisbawahi pentingnya data yang akurat dan terkini dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Ia mengingatkan bahwa pandemi COVID-19 yang melanda beberapa tahun lalu menyebabkan dinamika perubahan data kemiskinan di banyak wilayah, termasuk di Sleman.
Keterlibatan masyarakat dalam pengawasan dan pelaporan sangat dibutuhkan agar data yang digunakan benar-benar mencerminkan kondisi yang ada.
Tiga Fokus Program Unggulan Pemkab Sleman
Dalam forum tersebut, Danang memaparkan tiga program utama yang saat ini menjadi prioritas Pemkab Sleman dalam mengatasi persoalan kemiskinan
1. Perlindungan Sosial untuk Warga Tidak Produktif
Pemerintah menyediakan bantuan bagi kelompok masyarakat yang masuk kategori tidak produktif, seperti lansia yang sakit, penyandang disabilitas berat, dan kelompok rentan lainnya.
2. Peningkatan Kapasitas Ekonomi Masyarakat Produktif
Program ini difokuskan pada pelatihan keterampilan dan pendampingan usaha bagi warga miskin yang masih dalam usia produktif, dengan tujuan mendorong kemandirian ekonomi.
3. Beasiswa Pendidikan untuk Putus Rantai Kemiskinan
Pemkab Sleman terus memperluas akses pendidikan tinggi bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu melalui skema beasiswa, sebagai langkah strategis untuk menghentikan siklus kemiskinan antargenerasi.
Danang berharap program-program tersebut dapat memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ia optimistis, dengan dukungan lintas sektor dan partisipasi aktif warga, angka kemiskinan di Sleman bisa ditekan secara berkelanjutan.
“Saat keterampilan meningkat, pendidikan tercapai, dan peluang kerja terbuka, maka kesejahteraan masyarakat juga akan naik. Itulah tujuan utama dari seluruh program penanggulangan kemiskinan ini,” paparnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Wabup Sleman Dorong Penurunan Kemiskinan Lewat Tiga Program Prioritas
Pewarta | : A. Tulung |
Editor | : Deasy Mayasari |