TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Pameran seni Solo Exhibition hasil karya seorang seniman tunggal yang berasal dari negara Afghanistan, Amin Taasha berhasil menyita banyak perhatian pengunjung dan juga para seniman-seniman yang ada di Yogyakarta.
Karya Solo Exhibition dengan tema "Unsolved Silent" ini merupakan bagian dari pengalaman hidupnya sekaligus memberikan pesan perdamaian kepada dunia.
Hal itu pun terlihat sebanyak 40 karya-karyanya yang tersusun rapi dengan satu bingkai yang sama namun dari masing-masing gambar dalam bingkai tersebut memiliki arti dan makna yang berbeda-beda.
Karya-karya seni 'Unsolved Silent' yang menjelaskan simbol-simbol di negara Afghanistan saat ini. (Foto: Hendro S.B/TIMES Indonesia)
Selain itu, ada salah satu karya Amin yang menarik perhatian seniman dan pengunjung yaitu 'To Wherever They Go' di mana karya seni ini berbentuk seperti kolam dikelilingi oleh tanah-tanah yang indah serta burung-burung bergelantungan yang menggambarkan keindahan negara Afghanistan sebelum terjadinya konflik berkepanjangan.
Amin menjelaskan, dari seluruh karya yang ia buat tersebut memang berdasarkan pengalamannya selama kurang lebih satu tahun Afghanistan jatuh yang mengakibatkan sistem pemerintahannya berubah sehingga membuat masyarakat di Afghanistan saat ini mengalami kesulitan.
"Saya berusaha mengeksplorasi rasa-rasa kesedihan akibat tragedi yang ada di negara saya dan memikirkan efek kehidupan saya di Yogyakarta sekarang ini sebagai orang Afghanistan," kata Amin ditemui di lokasi pameran seni Red Base Foundation pada Jumat (13/1/2023).
Pria yang lahir di kota Kabul itu menerangkan pula bahwa dari sejumlah karya-karya yang dipamerkan itu terdapat pesan yang mendalam seperti simbol-simbol perang, lalu juga ada karakter yang menjadi simbol sejarah Afghanistan yang saat ini tidak terlalu diperhatikan.
Menurutnya, karakter itu terpendam dan hilang begitu saja akibat adanya konflik berkepanjangan itu. "Simbol-simbol yang arif dan baik dari sejarah Afghanistan hilang begitu saja karena perang yang saat ini dirasakan. Karya seni ini bisa menjadi sebuah pesan yang universal untuk perdamaian dunia," ungkap Amin.
Selain memberikan pesan soal perdamaian, karya seni miliknya tersebut juga berpesan pada pengharapan yang besar. Baginya, pengharapan akan selalu ada dan hidup jika manusia sama-sama berusaha dengan maksimal dan tentunya bijaksana.
Seniman tunggal asal Afghanistan, Amin Taasha. (Foto: Hendro S.B/TI(Foto: Hendro S.B/TIMES Indonesia)
"Sesusah apapun kita hidup, kita harus terus berjuang sampai titik akhir. Itu filosofi yang menjadi salah satu karya seni saya selain soal pesan perdamaian," ujarnya.
Sebagai seorang seniman tunggal dalam karya Solo Exhibitionnya ini, tentu saja pihaknya cukup prihatin melihat keadaan di negaranya tersebut.
Apalagi, pasca runtuhnya pemerintahan Afghanistan yang dikuasai oleh kelompok-kelompok ekstrimis di sana. Amin sengaja tak menyebutkan nama kelompok ekstrimis tersebut lantaran baginya merupakan hal yang tak perlu dibahas.
Bahkan, ia pun sempat berkomunikasi dengan teman-temannya di sana dengan situasi yang tentunya sudah tidak aman dan nyaman.
Berkaitan dengan keadaan Afghanistan saat ini, ia pun menunjukkan salah satu karyanya bertajuk 'To Wherever They Go' di mana sebelumnya negara Afghanistan memiliki keindahan alam yang sangat indah dan menakjubkan. Namun adanya masalah politik dan tragedi akhirnya semua menjadi berubah total bahkan hancur.
"Orang-orang hebat seperti profesor, filosofer, pemikir dan pelukis itu tiba-tiba seperti lari atau hilang begitu saja dan mengalami kesusahan di tempat yang baru karena lari dari negaranya sendiri. Itu semua tervisualisasi dari seekor burung-burung yang terpajang ini," ucap Amin.
Amin sendiri menggarap karya seninya kurang lebih satu tahun. Kemudian, ia beserta keluarganya mulai menginjakkan kaki di Indonesia sejak tahun 2015 dan memulai karirnya di kota Semarang lalu berpindah ke Yogyakarta.
Amin juga merupakan lulusan dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta jurusan Seni dan setelah lulus, pihaknya sampai saat ini tinggal di kota Yogyakarta.
Pameran karya seni Solo Exhibition Amin Taasha asal Afghanistan tersebut resmi dibuka pada 12 Januari 2023 lalu dan akan berakhir pada 28 Februari 2023. Pameran ini berlokasi di Dusun Jurug, RT 02, No 72 Banguharjo, Sewon, Bantul Yogyakarta. (*)
Pewarta | : Hendro Setyanto Baskoro |
Editor | : Ronny Wicaksono |