TIMES JOGJA, BANTUL – Rencana pembangunan groundsiil di Srandakan, Kabupaten Bantul dengan anggaran mencapai Rp215 miliar harus dikaji ulang setelah struktur tersebut ambrol sebelum proyek dimulai.
Padahal, pemerintah pusat sudah menyiapkan skema perbaikan dan anggaran untuk renovasi.
Penata Teknik PPK Sungai dan Pantai 2, BBWS Serayu Opak, Johar Ismangali, menjelaskan bahwa awalnya pembangunan groundsiil akan segera direalisasikan.
Namun, sebelum sempat dilelang, struktur tersebut lebih dulu mengalami kerusakan, sehingga perhitungan anggaran harus dilakukan ulang.
"Sudah ada rencana pembangunan, bahkan anggaran sudah disiapkan, tapi malah ambrol sebelum proses lelang dimulai. Akibatnya, semuanya harus dihitung ulang," ujar Johar, Sabtu (1/2/2025).
Meski demikian, Johar memastikan bahwa tahun ini tetap akan ada penanganan terhadap groundsiil tersebut.
Saat ini, pemerintah masih fokus menyelesaikan tahap penanganan darurat sebelum melanjutkan pembangunan permanen.
"Setelah penanganan darurat selesai, pembangunan groundsiil akan dilanjutkan. Tapi sekarang semuanya harus dikaji ulang karena kondisi sudah berbeda dari perencanaan awal," tambahnya. (*)
Pewarta | : Edy Setyawan |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |