https://jogja.times.co.id/
Ekonomi

Program SalingJaga Ibu Berdaya, Meningkatkan Literasi dalam Mempersiapkan Kematian

Sabtu, 07 Desember 2024 - 19:00
Program SalingJaga Ibu Berdaya, Meningkatkan Literasi dalam Mempersiapkan Kematian Annisa Steviani (@annisast), saat menjadi pembicara di acara workshop yang digelar Kitabisa di Auditorium Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta. (FOTO: Dok Kitabisa)

TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Pembicaraan mengenai kematian sering kali dianggap tabu oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Padahal, kematian adalah sesuatu yang lebih pasti dibandingkan masa depan. Hal tersebut disampaikan Annisa Steviani, seorang perencana keuangan bersertifikasi dengan pengalaman lebih dari 10 tahun sekaligus content creator (@annisast), dalam workshop yang digelar oleh Kitabisa di Auditorium Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, Sabtu (7/12/2024).  

“Kematian itu lebih pasti dari masa depan, dan mempersiapkan kematian adalah salah satu bentuk pengelolaan keuangan. Jadi, pengelolaan keuangan itu tidak hanya soal pendidikan anak, investasi pensiun, dan pengelolaan utang, tetapi juga persiapan kematian agar kita bisa merayakan kehidupan dengan lebih tenang, salah satunya melalui asuransi jiwa,” ujar Annisa.  

Ia menjelaskan, banyak masyarakat yang keliru memahami perencanaan keuangan dan langsung berfokus pada investasi tanpa memenuhi kebutuhan dasar terlebih dahulu.  

“Begitu punya uang, banyak yang langsung berinvestasi, misalnya beli tanah, emas, atau reksadana, tapi sering kali melompati hal-hal esensial. Dalam financial planning, yang pertama itu memastikan uang cukup. Kedua, kita harus memitigasi risiko, misalnya memiliki dana darurat, asuransi kesehatan, dan asuransi jiwa,” jelasnya.  

Menurut Annisa, sebagian masyarakat masih memiliki pandangan negatif terhadap asuransi, padahal asuransi adalah bagian penting dari perencanaan keuangan sebelum memulai investasi.  

“Percuma kita sudah berinvestasi jika tidak mengelola risikonya. Ketika kita meninggal dunia, bagaimana nasib anak kita? Investasi yang kita tinggalkan justru bisa membingungkan mereka jika tidak dikelola dengan baik,” ungkapnya.  

workshop-4.jpg

Annisa menambahkan, tanggung jawab orang tua terhadap anak tidak berhenti saat masih hidup, tetapi juga harus dipikirkan untuk masa depan anak jika orang tua meninggal dunia.  

“Melalui asuransi jiwa, kita memastikan anak tetap terbiayai secara finansial, baik saat kita hidup maupun setelah meninggal. Jangan takut belajar tentang ini, karena mempersiapkan kematian sering kali dianggap tabu. Kita tidak diajarkan soal ini di sekolah atau di rumah, sehingga kita perlu mencari tahu sendiri,” imbuhnya. 

Workshop bertema 'Kelola Keuangan, Persiapkan Kematian dengan Tenang dan Penuh Kesadaran' ini diikuti ratusan ibu rumah tangga dari berbagai kota. Salah satu peserta, Rohmatul Hikmah, mengaku datang dari Surabaya khusus untuk mengikuti acara ini.

“Saya penasaran karena biasanya orang takut membicarakan kematian. Sedangkan di sini, kita diajarkan apa saja yang harus disiapkan, terutama untuk saya sebagai ibu rumah tangga dengan dua anak. Saya ingin mempersiapkan masa depan mereka dengan lebih baik,” tuturnya.  

Rohmatul berharap literasinya mengenai perencanaan keuangan dan asuransi jiwa meningkat melalui workshop ini.  

“Saya masih sangat awam soal asuransi jiwa. Dengan mengikuti acara ini, saya berharap bisa mendapatkan banyak edukasi dari Kak Annisa,” tambahnya.  

CEO Kitabisa, Vikra Ijas, mengapresiasi para ibu yang bergabung dalam program Asuransi SalingJaga Keluarga. Ia menyebut asuransi jiwa sebagai “warisan kebaikan” dan bentuk cinta kepada keluarga.  

“Asuransi jiwa melindungi keluarga dari kehilangan penghasilan jika ada anggota keluarga yang meninggal. Melalui SalingJaga, Asuransi Kitabisa tidak hanya memberikan santunan, tetapi juga membantu pengurusan jenazah, pemakaman, hingga administrasi kematian,” jelas Vikra.  

Workshop ini juga dihadiri Rektor UNU Yogyakarta, Widya Priyahita Pudjibudojo, yang memberikan apresiasi atas inisiatif Kitabisa.  

“Kegiatan seperti ini penting untuk mengedukasi para ibu, tidak hanya dalam pengelolaan keuangan, tetapi juga dalam mempersiapkan masa depan dengan bijaksana,” ujarnya.  

Sejak dimulai, program SalingJaga Ibu Berdaya telah berhasil mengumpulkan lebih dari 500 ibu di berbagai kota untuk saling mendukung dan belajar bersama.  

“Komunitas SalingJaga adalah tempat para anggotanya saling menjaga, meskipun tidak saling kenal. Ini adalah cara untuk mewariskan kebaikan sekaligus mempersiapkan diri kita dengan tenang,” tutup Vikra. (*)

Pewarta : Rahadian Bagus Priambodo
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jogja just now

Welcome to TIMES Jogja

TIMES Jogja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.