TIMES JOGJA, JAKARTA – Cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin puting beliung melanda beberapa wilayah Indonesia dalam sepekan terakhir. BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) meminta warga waspada karena kondisi ini diprediksi terjadi hingga pekan depan.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan, cuaca tidak normal ini akibat dari dampak seruak udara dingin dari Tibet.
“Sepekan ke depan (hingga) tanggal 1, 2 Januari cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi,” kata Dwikorita dalam keterangan di Jakarta, 25 Desember 2022.
Foto awan tebal di atas bandara. Cuaca ekstrem berupa hujan lebat diprediksi melanda sebagian besar wilayah Indonesia hingga pekan depan. (foto: Tria Adha/TIMES Indonesia)
BMKG menjelaskan, Seruak dingin (cold surge) merupakan aliran massa udara dingin yang berasal dari daratan Asia sekitar Tibet lewat Laut China Selatan. Udara dingin ini melewati wilayah Indonesia bagian barat yang bersamaan dengan saat monsun Asia musim dingin.
Selain itu, adanya arak-arakan awan hujan dari arah Afrika dari Samudra Hindia menuju Samudra Pasifik, serta kondisi atmosfer yang tidak stabil memunculkan cuaca yang tidak bersahabat di wilayah kepulauan Indonesia.
Dwikorita menambahkan, BMKG memperkirakan puncak musim hujan akan terjadi bulan Desember hingga Januari. Artinya, selama Desember dan Januari, cuaca ekstrem seperti hujan lebat akan lebih sering terjadi.
“Musim hujan puncaknya di bulan Desember dan Januari. Saat puncak musim hujan, cuaca ekstrem akan lebih sering terjadi,” ucapnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Cuaca Ekstrem Berlangsung Sepekan, Dipengaruhi Seruak Dingin Tibet
Pewarta | : Tria Adha |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |