TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Sebanyak 23 peserta Kafilah Musabaqoh Qiro’atil Kutub Nasional (MQKN) asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resmi berpamitan kepada Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, Selasa (23/9/2025).
Mereka akan berangkat ke Wajo, Sulawesi Selatan, untuk mengikuti MQKN Tingkat Nasional yang digelar pada 1–7 Oktober 2025 mendatang.
Acara pelepasan berlangsung di Ndalem Ageng Kompleks Kepatihan Yogyakarta. Selain Sri Paduka, turut hadir Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum dan Pemerintahan Sukamto, serta sejumlah pejabat terkait.
Paku Alam X: Jaga Semangat, Bawa Pulang Prestasi
Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Paku Alam X menyampaikan apresiasi sekaligus dukungan penuh kepada para kafilah.
“Keikutsertaan saudara-saudara dalam MQKN adalah kontribusi nyata dalam menjaga warisan keilmuan Islam klasik. Semoga ketekunan dan semangat yang kalian bawa bisa menjadi teladan sekaligus memotivasi santri lain untuk lebih mendalami kitab kuning,” ujar Sri Paduka.
Beliau menekankan bahwa MQKN bukan sekadar ajang lomba, melainkan wahana pelestarian tradisi intelektual pesantren. Kitab kuning, yang telah menjadi rujukan ilmu agama selama berabad-abad, disebut mengandung khazanah peradaban Islam yang mendalam.
“Kepada para kafilah, ikutilah ajang ini dengan sportivitas dan niat tulus. Tampilkan kemampuan terbaik, raihlah prestasi setinggi-tingginya, dan bawalah nama DIY dengan penuh kebanggaan,” tambah Sri Paduka.
Tak lupa, Sri Paduka berpesan agar peserta menjaga kesehatan dan memanfaatkan kesempatan ini untuk menjalin silaturahmi dengan kafilah dari berbagai daerah, bahkan dari luar negeri.
Ada Peserta dari Malaysia dan Brunei Darussalam
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY, Ahmad Bahiej, mengungkapkan bahwa MQKN 2025 akan terasa lebih istimewa. Pasalnya, selain peserta dari seluruh provinsi di Indonesia, tahun ini juga hadir peserta dari Malaysia dan Brunei Darussalam.
“Dari DIY, kami memberangkatkan 23 peserta, didampingi 7 panitia dan 3 pembina. Mereka akan turun di 12 cabang musabaqoh. Semoga bisa membawa pulang prestasi membanggakan untuk Yogyakarta,” jelasnya.
Dukungan dan Harapan untuk Kafilah DIY
Selain doa restu dari pemerintah daerah, keberangkatan para kafilah ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pondok pesantren dan masyarakat DIY. Ajang MQKN dinilai bukan hanya kompetisi membaca dan memahami kitab kuning, tetapi juga ruang strategis untuk menjaga eksistensi tradisi pesantren di tengah perkembangan zaman.
Dengan semangat kebersamaan dan tekad kuat, para kafilah DIY optimistis dapat bersaing dengan kontingen lain. Harapannya, prestasi yang diraih nanti akan menjadi hadiah manis sekaligus kebanggaan bagi masyarakat Yogyakarta. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kafilah DIY Siap Berlaga di MQKN 2025, Paku Alam X Beri Restu dan Pesan Khusus
Pewarta | : A Riyadi |
Editor | : Deasy Mayasari |