TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Lurah Gunungketur, Surani merespon cepat terhadap penutupan Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Piyungan sejak beberapa bulan lalu. Sebagai langkah aksi cepat, Kelurahan Gunungketur, Kecamatan Pakualaman, Kota Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan aktivitas pelatihan Pengelolaan Sampah Organik Lanjutan.

Pelatihan yang diikuti warga Kelurahan Gunungketur Yogyakarta tersebut dipusatkan di Hotel Musyafira, Kota Yogyakarta, Rabu (1/11/2023). Pelatihan sampah organik tersebut dinilai sebagai tindak lanjut serta warning dari pemerintah DIY yakni akan menutup TPA Piyungan. Karena itu, pelatihan sampah organik lanjutan kepada warga Kelurahan Gunungketur kali ini sebagai langkah awal dalam persiapan menghadapi persoalan sampah ke depan.

"Tentu ini menjadi langkah awal kami terutama untuk warga dan lingkungan Gunungketur agar sama-sama bisa mengelola sampah organik dengan baik sehingga nantinya bisa mengurangi jumlah sampah yang akan dibuang," jelas Surani.

Mengingat, sambungnya, langkah awal ini menjadi bahan penting untuk warga Gunungketur agar tidak mengalami kepanikan bahkan kebingungan di saat pemerintah Yogyakarta resmi menutup TPA Piyungan. Permasalahan sampah ini cukup kompleks maka masyarakat perlu diedukasi serta dilatih cara pengelolaan yang baik dan benar.

Program pelatihan ini memang diharapkannya bisa menekan laju darurat sampah. Kemudian juga mereka (masyarakat) telah mengetahui trik serta solusi dalam penanganan maupun pengelolaan sampah organik ataupun non organik. Itu semua tertampung dalam fasilitas-fasilitas yang diberikan selama ini kepada masyarakat Kelurahan Gunungketur.

“Pelatihan-pelatihan yang sudah kami lakukan bersama dengan warga diharapkan bisa segera dilakukan agar mereka bisa beradaptasi jika ada persoalan sampah di kemudian hari," harapnya. (*)