https://jogja.times.co.id/
Berita

Garebeg Syawal 2025: Keraton Yogyakarta Bagikan Gunungan Berkah, Warga Serbu Ubarampe

Selasa, 01 April 2025 - 09:22
Garebeg Syawal 2025: Keraton Yogyakarta Bagikan Gunungan Berkah, Warga Serbu Ubarampe Garebeg Syawal 2025 di Keraton Yogyakarta dibagikan kepada masyarakat. (FOTO: Istimewa)

TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – style="text-align:justify">Keraton Yogyakarta kembali menggelar Hajad Dalem Garebeg Syawal sebagai perayaan Idul Fitri 1446 H pada Senin (31/3/2025). Tradisi sakral ini ditandai dengan pembagian Gunungan yang sarat makna spiritual dan sosial. Salah satu Gunungan Kakung diserahkan secara khusus kepada Pura Pakualaman sebelum akhirnya dibagikan kepada masyarakat.

Gunungan yang berisi ubarampe hasil bumi ini menjadi simbol syukur sekaligus sedekah raja kepada rakyatnya. Seperti tahun-tahun sebelumnya, prosesi pembagian Gunungan berlangsung meriah dan penuh antusiasme. Dalam hitungan menit, ubarampe yang diyakini membawa berkah ini langsung habis diserbu warga.

Lima Gunungan, Makna Mendalam

Pada Garebeg Syawal 2025, Keraton Yogyakarta mengeluarkan lima jenis Gunungan, yaitu Gunungan Kakung (untuk Masjid Gedhe, Pura Pakualaman, dan Kepatihan), Gunungan Estri/Wadon, Gunungan Gepak, Gunungan Dharat, dan Gunungan Pawuhan (khusus untuk Abdi Dalem Pengulon).

Arak-arakan gunungan menuju lokasi masing-masing diiringi oleh empat ekor gajah serta pasukan bregada dari Pura Pakualaman, yakni Dragunder dan Plangkir. Begitu tiba di Halaman Pura Pakualaman, Gunungan Kakung diserahkan oleh utusan Kraton kepada perwakilan Kadipaten Pura Pakualaman.

Setelah prosesi doa bersama, Gunungan dibawa menuju Alun-alun Sewandanan untuk dibagikan kepada masyarakat. Ratusan warga yang telah menunggu sejak pagi langsung berebut ubarampe gunungan dengan penuh semangat.

Salah satu warga, Kusmiati, mengungkapkan kebahagiaannya bisa kembali mendapatkan berkah gunungan. “Setiap tahun saya ikut. Ubarampe ini biasanya dimasak atau disebarkan di pekarangan agar membawa keberkahan,” ujarnya.

Hal serupa juga dirasakan oleh Rara, warga Gunung Ketur Pakualaman. “Saya percaya gunungan ini membawa rezeki dan kesuburan. Ini tradisi turun-temurun yang selalu saya nantikan,” kata Rara.

Tak hanya warga dewasa, anak-anak muda pun antusias mengikuti tradisi ini. Ilham, Andika, dan Dani, pemuda asal Pakualaman, mengaku senang bisa kembali menjadi bagian dari Garebeg Syawal. “Harapannya tradisi ini tetap lestari dan membawa keberkahan bagi semua,” ujar Andika.

Garebeg, Warisan Budaya yang Terus Dilestarikan

Penghageng II Kawadanan Widya Budaya Kraton Yogyakarta, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Rinta Iswara, menjelaskan bahwa Garebeg merupakan salah satu upacara adat yang terus dilaksanakan oleh Kraton.

“Garebeg berasal dari kata ‘gumrebeg’ yang berarti deru angin atau keramaian. Ini adalah tradisi besar Kraton yang menandai peringatan hari-hari penting dalam Islam, seperti Idulfitri, Iduladha, dan Maulid Nabi Muhammad SAW,” jelasnya.

Gunungan sendiri merupakan simbol kemakmuran dan bentuk nyata dari mangayubagya, atau rasa syukur atas rezeki yang diberikan oleh Tuhan.

“Makna Garebeg Syawal adalah wujud rasa syukur atas datangnya Idul Ffitri dengan berbagi berkah kepada masyarakat,” tambahnya.

Garebeg Syawal 2025 menjadi puncak dari serangkaian acara Hajad Dalem Idul Fitri di Kraton Yogyakarta, yang mencakup:

  • Gladhi Resik Prajurit di Kamandungan Kidul-Kedhaton-Pagelaran (23/3/2025)
  • Numplak Wajik di Panti Pareden, Magangan (28/3/2025)
  • Ngabekten Kakung di Kraton Yogyakarta (31/3/2025)
  • Pagelaran Wayang Kulit Lakon Sumantri Ngenger oleh dalang ML. Cermo Kartiko di Sasana Hinggil Dwi Abad, Alun-alun Selatan (31/3/2025)
  • Ngambek Putri di Kraton Yogyakarta (1/4/2025)

Seluruh rangkaian acara ini dapat disaksikan langsung oleh masyarakat dan disiarkan secara live melalui Instagram @kratonjogja serta YouTube Kraton Jogja. Namun, agenda Ngabekten tetap bersifat tertutup.

Dengan suksesnya penyelenggaraan Garebeg Syawal 2025, diharapkan tradisi ini tetap lestari sebagai warisan budaya yang mempererat hubungan antara Kraton dan masyarakat Yogyakarta. (*)

Pewarta : A Riyadi
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jogja just now

Welcome to TIMES Jogja

TIMES Jogja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.