TIMES JOGJA, MALANG – Warga masyarakat di Desa Sumbersekar, Dau Kabupaten Malang dan sekitarnya, sementara bisa menikmati air bersih, setelah mengalami krisis air bersih sejak beberapa hari terakhir.
Pihak Perumda Tirta Kanjuruhan, berinisiatif mengirimkan bantuan air bersih untuk masyarakat di wilayah Desa Sumbersekar, yang mengalami kekurangan air akibat instalasi Hipam di wilayah setempat rusak terkena longsor sebelumnya.
Selama ini, sehari-hari warga di wilayah ini menggantungkan sepenuhnya pasokan air bersih dari tandon Hipam. Sebaliknya, daerah Sumbersekar Dau ini sendiri bukan termasuk wilayah pelayanan air bersih Tirta Kanjuruhan.
Direktur Utama Perumda Tirta Kanjuruhan, Samsul Hadi, memastikan telah membantu penyediaan air bersih, dengan mengirimkan armada tangki air sejak kemarin. Hal ini bahkan dilakukan saat malam hari, karena kebutuhan air bersih di wilayah Dau ini sangat mendesak.
"Perumda Tirta Kanjuruhan memang ikut menurunkan armada tangki air ke masyarakat yang membutuhkan air bersih di Dau. Kami siapkan 2 armada tangki mulai kemarin. Sesama warga Malang memang saling bantu," terang Kabag Umum Perumda Tirta Kanjuruhan, Sulaiman Kullu, Minggu (2/2/2025).
Relawan Komunitas Indonesia Damai, Ghofur mengaku mendapatkan informasi dan keluhan masyarakat Desa Sumbersekar dan sekitarnya hampir sepekan, akibat Hipam yang rusak terkena bencana longsor beberapa hari sebelumnya.
Dikatakan, awalnya keluhan kekurangan air bersih ini disampaikan warga di salah satu RW dan beberapa RT. Akan tetapi, menurutnya belakangan krisis air bersih ini juga dialami banyak permukiman warga lainnya.
"Kami awalnya meneruskan permintaan bantuan air bersih warga. Tetapi, titik pengiriman bantuan air dari Tirta Kanjuruhan ini di mana belum tahu. Ini mau turun memastikan daerah mana saja yang kekurangan air," terang Ghofur.
Menurutnya, air bersih juga tidak ada sama sekali di salah satu masjid jami' yang ada di Desa Sumbersekar Dau. Baik untuk air wudlu, maupun kamar toiletnya. Dari informasi yang didapat, bantuan air bersih dari Tirta Kanjuruhan di-drop terlebih dahulu di tandon yang ditangani pemerintah desa setempat.
"Ya, kami berharap pengiriman dan pembagian aier bersih bantuan ini tepat, dan bisa menjangkau secara merata masyarakat yang kekurangan," ucap Ghofur.
Informasinya, proses pengisian tandon untuk cadangan air besih 2 sampai 3 hari ke depan. Ini dilakukan sambil menunggu proses normalisasi Hipam yang terdampak tanah longsor.
Kesulitan air bersih dialami warga Desa Sumbersekar Dau terutama sejak Sabtu (1/2/2025).
Seperti dialami Chafidz Az, bersama teman satu kontrakannya, yang masih berstatus mahasiswa. Karena krisis air bersih ini, ia mengaku harus mengungsi dan menumpang mandi di tempat lain. Bahkan terpaksa harus memanfaatkan air yang ada di kampusnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Krisis Air Bersih, Desa Sumbersekar Malang Terima Bantuan dari Perumda Tirta Kanjuruhan
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Ronny Wicaksono |