https://jogja.times.co.id/
Berita

Kasus LSD Meningkat, Peternak Bantul Harapkan Vaksinasi

Rabu, 01 Maret 2023 - 17:22
Kasus LSD Meningkat, Peternak Bantul Harapkan Vaksinasi Sapi yang terpapar LSD. (FOTO: Dokumen peternak)

TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Jumlah kasus Lumpy Skin Disease (LSD) di Kabupaten Bantul mengalami peningkatan. Bila pada Januari 2023 baru ditemukan 2 kasus LSD, pada Februari 2023 ditemukan 114 kasus LSD. Kasus tertinggi ditemukan di Kapanewon Pajangan dan Sedayu.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul Joko Waluyo menilai, hujan menjadi penyebab terjadinya kenaikan kasus. Karena hujan dengan intensitas tinggi dalam durasi lama membuat kandang menjadi lembab. Kondisi ini sangat ideal untuk perkembangan vektor.

Padahal vektor seperti lalat, caplak, dan nyamuk menjadi pembawa virus LSD. Melalui gigitan virus akan masuk ke tubuh hewan ternak dan berkembang menjadi penyakit. Ditandai oleh demam dan munculnya bentol - bentol di kulit.

Meski tidak bersifat zoonosis atau dapat menular kepada manusia serta tingkat kematian yang lebih kecil bila dibanding PMK, LSD tetap harus ditangani dengan serius. Sebab turunnya nafsu makan mengurangi kualitas hewan ternak. Sehingga akan menurunkan harga jualnya.

Bertolak dari peningkatan kasus LSD, Joko Waluyo kembali mengingatkan pentingnya selalu menjaga kebersihan kandang. Terutama untuk menghindari terdapatnya genangan air. Sebab dapat menjadi tempat ideal untuk tumbuhnya vektor karena musim hujan menjadi periode puncak perkembangan vektor. 

Pencegahan masih menjadi upaya paling efektif mengatasi LSD. Sebab obat yang tersedia hanya mengurangi dampak serangan virus LSD. Sementara jumlah vaksin masih sangat terbatas.

"Dari permohonan 3.500 dosis vaksin, baru 108 dosis yang turun," jelas Kepala DKPP Bantul Joko Waluyo di ruang kerjanya, Rabu (1/3/2023).

Selain menjaga kebersihan kandang, karantina hewan ternak yang terpapar LSD juga harus dilakukan agar dapat menekan angka penularan. Karantina juga harus dilakukan bagi hewan ternak dari luar Bantul. Setelah dipastikan sehat, baru boleh dicampur dengan hewan ternak lain.

Ketua Kelompok Ternak Sidodadi Krajan Poncosari Srandakan Bantul Parjiman, mengaku was-was terhadap meningkatnya kasus LSD.

Untuk itu dirinya meminta kepada seluruh anggota kelompok agar terus meningkatkan kewaspadaan. Dengan meningkatkan kebersihan kandang serta memastikan setiap hewan ternak dari luar kelompok kondisinya sehat.

Dengan populasi sapi mencapai 100 ekor, Parjiman khawatir wabah LSD akan mengganggu kegiatan ekonomi kelompoknya. Mengingat penurunan harga jual hewan ternak yang terpapar LSD mencapai 50 persen. (*)

Pewarta : Totok Hidayat
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jogja just now

Welcome to TIMES Jogja

TIMES Jogja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.