TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Yayasan Kesejahteraan Tuna Netra Islam (YAKETUNIS) Yogyakarta mendapat kado istimewa liburan berkeliling kota Yogyakarta sekaligus mengadakan doa serta buka puasa bersama di Maduroso Resto Prambanan, Jumat (7/4/2023).
Acara ini juga melibatkan Biro Perjalanan Wisata (BPW) Lestari Wisata Yogyakarta yang bekerja sama dengan Wedding Organizer (WO) Orbit Semesta Production sebagai penyelenggara acara.
Selain BPW Lestari Wisata dan WO Orbit Semesta Production, kegiatan social traveling ini pun mendapatkan dukungan secara langsung oleh Dompet Dhuafa Yogyakarta.
CEO BPW Lestari Wisata Yogyakarta, Imam Prayitno menyatakan, pihaknya kali ini ingin berbagi kebahagiaan serta kesempatan dalam momen kebersamaan dengan pihak YAKETUNIS Yogyakarta sebagai sebuah wujud kepedulian terhadap sesama manusia terlebih di bulan suci Ramadan.
“Ini merupakan momen tahun ketiga kami bisa bekerjasama dengan YAKETUNIS. Dalam hal ini, kami ingin berbagi dengan mereka terutama yang sesama Muslim dalam merayakan momen bulan suci Ramadan,” kata Imam.
Dari biro perjalanan wisata ini, lanjut Imam, maka jelas identik dengan perjalanan wisata tentunya sehingga pihaknya beserta BPW Lestari Wisata mengajak para YAKETUNIS untuk berwisata heritage Yogyakarta seperti mulai dari Titik Nol, Tugu Yogyakarta, perkenalan dengan kampus-kampus besar di Yogyakarta seperti UGM, UIN, UPN, UNY dan terakhir ke Candi Plaosan.
“Tujuan perjalanan itu semua agar mereka bisa tahu tentang wisata sejarah yang ada di kota Yogyakarta,” ungkapnya.
Kemudian setelah dari Candi Plaosan, dilanjutkan dengan doa bersama dan buka puasa bersama di Maduroso Resto Prambanan dan juga dilakukan penyerahan sejumlah uang saku kepada pihak YAKETUNIS.
Lebih lanjut Imam mengungkap, jika selama dalam perjalanan berwisata tersebut, mereka (YAKETUNIS) melampiaskan rasa bahagianya dan begitu antusias dengan melakukan perform hadroh on the bus. Lalu, menuaikan shalat ashar berjamaah di Masjid Kristal Budi Mulia Yogyakarta.
“Dari 50 peserta yang meliputi pendamping dan juga relawan secara bersama-sama melakukan hadroh on the bus sebagai bentuk rasa bahagia, antusias dan riang gembira,” tuturnya.
Imam berharap, acara semacam ini bisa dilakukan secara rutin, apalagi di bulan suci Ramadan dirinya bisa memberangkatkan lebih dari satu bis. Tidak hanya dari YAKETUNIS saja melainkan dari seluruh yayasan-yayasan penyandang difabel atau non difabel di seluruh DIY.
“Kami harap bisa terus dilakukan acara semacam ini setiap tahunnya terutama di momen bulan suci Ramadan,” harap Imam. (*)
Pewarta | : Hendro Setyanto Baskoro |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |