https://jogja.times.co.id/
Berita

Tradisi Garebeg Syawal 2025, Keraton Yogyakarta Bagikan Ubarampe Gunungan kepada ASN DIY

Selasa, 01 April 2025 - 08:55
Tradisi Garebeg Syawal 2025, Keraton Yogyakarta Bagikan Ubarampe Gunungan kepada ASN DIY Suasana tradisi Garebeg Syawal di Keraton Yogyakarta. (FOTO: Dok. Suara.com)

TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Tradisi budaya tahunan Hajad Dalem Garebeg Sawal kembali digelar oleh Keraton Yogyakarta dalam rangka peringatan Idul Fitri 1446 H pada Senin (31/3/2025). Selain masyarakat umum, gunungan yang menjadi simbol keberkahan juga dibagikan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Daerah DIY. Prosesi sakral ini berlangsung di Pendopo Wiyata Praja, Kompleks Kepatihan Yogyakarta.

Gunungan yang dikawal oleh Bregada Bugis ini berisi ubarampe pareden berupa rengginang dan tlapukan bintang dalam lima warna khas. Penghantaran ubarampe dilakukan oleh Utusan Dalem Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Kanjeng Mas Tumenggung (KMT) Purohadiparwoto dan Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Sudarto Danarto. Sekitar pukul 11.30 WIB, gunungan tiba di Kompleks Kepatihan dan diterima langsung oleh Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono, beserta jajaran kepala OPD Pemda DIY.

Simbol Rasa Syukur dan Doa Keberkahan

Dalam sambutannya, Beny Suharsono mengungkapkan rasa terima kasihnya atas berkah yang diberikan langsung dari Sri Sultan Hamengku Buwono X. Ia menegaskan bahwa prosesi ini merupakan wujud syukur atas selesainya ibadah puasa serta datangnya Hari Raya Idul Fitri.

“Ini adalah bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan juga simbol berbagi rezeki kepada masyarakat. Kami berharap keberkahan dari Ngarsa Dalem senantiasa mengiringi kita semua,” ujar Beny.

Sementara itu, KMT Purohadiparwoto menegaskan bahwa penghantaran gunungan ini adalah amanat langsung dari Sri Sultan.

“Ngarsa Dalem menitipkan salam kepada seluruh ASN Pemda DIY. Semoga semua diberikan kesehatan, keselamatan, dan umur panjang,” tutur KMT Purohadiparwoto.

Gunungan yang dibagikan kepada ASN ini bukan sekadar simbol keberkahan, tetapi juga mengandung filosofi mendalam. Tlapukan bintang yang hadir dalam lima warna memiliki arti khusus:

  • Hitam melambangkan kewibawaan dan keteguhan.
  • Putih mencerminkan kesucian dan ketulusan.
  • Merah menggambarkan keberanian dan semangat.
  • Hijau sebagai lambang kesuburan dan kemakmuran.
  • Kuning melambangkan kemuliaan dan kejayaan.

Makna warna-warni ini berkaitan erat dengan kearifan Jawa, seperti konsep kiblat papat limo pancer, perhitungan hari pasaran dalam kalender Jawa, serta simbol pengendalian hawa nafsu manusia.

Para ASN yang hadir menyambut dengan penuh antusias pembagian ubarampe gunungan ini. Salah satu pegawai, Rina Wulandari, mengaku bersyukur bisa mengikuti prosesi sakral ini.

“Saya merasa sangat beruntung bisa mendapatkan berkah dari gunungan ini. Semoga membawa keberkahan bagi saya dan keluarga,” ujarnya.

Senada dengan Rina, Arif Setiawan, ASN lainnya, menyatakan bahwa tradisi ini merupakan salah satu warisan budaya yang harus dijaga.

“Kami bangga bisa menjadi bagian dari acara ini. Harapannya, tradisi ini bisa terus dilestarikan dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang,” kata Arif.

Dengan berlangsungnya prosesi Garebeg Syawal tahun ini, diharapkan tradisi budaya Keraton Yogyakarta tetap terjaga sebagai bagian dari kekayaan sejarah dan spiritualitas yang diwariskan turun-temurun. (*)

Pewarta : A Riyadi
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jogja just now

Welcome to TIMES Jogja

TIMES Jogja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.