https://jogja.times.co.id/
Berita

Kuda Andong di Malioboro Banyak yang Luka dan Kena Jamur, Pemerintah Turun Tangan

Jumat, 25 April 2025 - 21:56
Kuda Andong di Malioboro Banyak yang Luka dan Kena Jamur, Pemerintah Turun Tangan Seorang petugas ketika memeriksa kuda di Malioboro. (FOTO: Zidniy Husnaya/TIMES Indonesia)

TIMES JOGJA, YOGYAKARTA –  Di balik hiruk pikuk Malioboro yang selalu dipenuhi wisatawan, terselip kisah penting soal nasib kuda andong yang selama ini menjadi ikon transportasi tradisional di Yogyakarta. Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) menggelar pemeriksaan massal terhadap ratusan kuda andong untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan hewan-hewan pekerja tersebut.

Kegiatan pemeriksaan kesehatan dilakukan sejak Rabu hingga Jumat (25/4/2025), menyasar 421 ekor kuda yang biasa beroperasi di kawasan Malioboro dan sekitarnya. Hasil pemeriksaan menunjukkan sejumlah kuda mengalami luka ringan dan infeksi jamur pada kulit, kondisi yang dipicu oleh kelembaban dan cuaca yang tidak menentu.

“Jamur biasanya muncul karena bulu kuda lembap. Kami langsung berikan salep anti jamur dan semprotan anti lalat untuk luka,” ungkap Imam Abror, Medik Veteriner DPP Yogyakarta saat ditemui di lokasi pemeriksaan.

Pemeriksaan yang dilakukan secara menyeluruh meliputi pengecekan paru-paru, kondisi kulit, serta pengecekan organ vital. Selain itu, para kusir juga diberikan edukasi terkait perawatan rutin seperti pemberian vitamin dan obat cacing setiap tiga bulan sekali.

Namun, tidak semua kuda bisa diberi obat cacing. “Kalau kuda sedang hamil, terutama menjelang sembilan bulan, kami tidak menyarankan pemberian obat cacing karena bisa memicu keguguran,” tambah Imam.

Kepala Bidang Perikanan dan Kehewanan DPP Kota Yogyakarta, Sri Panggarti, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Pemkot terhadap keberlangsungan sektor wisata tradisional.

“Ini bentuk pendampingan kami agar andong tetap jadi moda wisata yang nyaman dan aman. Kalau kudanya sehat, wisatawan juga merasa lebih tenang,” ujarnya.

Pemeriksaan tidak hanya fokus pada aspek medis. Faktor kebersihan lingkungan turut menjadi perhatian serius. Para kusir kini lebih disiplin menjaga kebersihan jalan dan kandang kuda mereka. Dr. Pangerti dari DPP Yogyakarta mengapresiasi perubahan positif tersebut.

“Sekarang sudah jauh lebih bersih. Kalau kuda buang air, langsung dibersihkan dan disiram. Tidak ada lagi bau menyengat seperti dulu,” katanya.

Budi Purnomo, kusir andong yang sudah 15 tahun menarik kuda di Malioboro, mengaku bersyukur dengan adanya pemeriksaan rutin ini.

“Kuda saya pernah hamil, sekarang lebih tahu bagaimana merawatnya. Kalau sudah masuk usia delapan bulan, tidak saya pekerjakan lagi. Saya kasih makan telur kampung supaya kuat,” ungkapnya.

Dengan rata-rata usia kuda antara 5 hingga 7 tahun, pemerintah menargetkan seluruh kuda andong di Yogyakarta mendapatkan layanan pemeriksaan ini secara gratis dan rutin. Pemeriksaan ini juga menjadi bagian dari upaya Pemkot untuk menjaga standar pariwisata, sekaligus memastikan bahwa keberadaan andong tetap ramah bagi hewan dan manusia.

“Wisata Malioboro itu tak hanya soal belanja dan foto-foto. Tapi juga soal bagaimana kita merawat tradisi dan menghormati makhluk hidup yang menjadi bagian dari ekosistem wisata itu sendiri,” tutup Sri Panggarti. (*)

Pewarta : Zidniy Husnaya (Magang)
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jogja just now

Welcome to TIMES Jogja

TIMES Jogja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.