TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo mengaku mendapatkan sudut pandang baru dalam membangun ruang terbuka hijau (RTH) setelah melihat langsung bagaimana anak-anak menikmati taman kota.
Menurutnya, ruang terbuka hijau tidak cukup hanya hijau, rimbun, dan indah secara visual, tetapi juga harus seru, ramah anak, dan menyenangkan sebagai ruang bermain sekaligus ruang tumbuh.
Hal tersebut disampaikan Hasto saat menghadiri kegiatan “Main Bareng Lare Play: Dari Ruang Main ke Ruang Tumbuh” yang digelar di Ruang Terbuka Hijau Publik (RTHP) Warungboto, Minggu (14/12/2025).
Dalam acara tersebut, Hasto ikut menyaksikan langsung berbagai aktivitas bermain, belajar, dan berekspresi yang diikuti anak-anak di ruang terbuka hijau.
Hasto menegaskan, penambahan dan pengelolaan ruang terbuka hijau masih menjadi prioritas Pemerintah Kota Yogyakarta. Ia menilai, ketika pemerintah memiliki kemampuan finansial, pembangunan RTH harus terus dipikirkan dan dikembangkan secara berkelanjutan.
“Gagasannya untuk ruang terbuka hijau di Kota Yogyakarta itu yang paling penting harus diperbanyak. Ketika Pemerintah Kota punya kemampuan finansial, jangan lupa memikirkan ruang terbuka hijau,” ujar Hasto.
Hasto juga menyebutkan bahwa Kota Yogyakarta sejatinya telah memiliki sejumlah ruang terbuka hijau yang potensial. Namun, sebagian di antaranya perlu dibersihkan, diperbarui, dan dibenahi kembali agar dapat berfungsi optimal sebagai taman kota yang nyaman, aman, dan inklusif bagi masyarakat.
Cara Pandang Baru: Taman di Mata Anak-anak
Kehadiran Hasto dalam kegiatan bermain bersama anak-anak tersebut rupanya memberikan pengalaman berbeda.
Ia mengaku selama ini membayangkan taman kota lebih sebagai ruang yang menonjolkan keindahan visual dan kerindangan. Namun, perspektif itu berubah setelah melihat langsung cara anak-anak menikmati ruang terbuka hijau.
“Saya mendapatkan insight yang bagus, karena ternyata kalau di mata anak-anak, taman itu seru. Berarti kalau bikin taman, harus seru,” ungkapnya.
Menurut Hasto, taman kota ideal harus dirancang dari sudut pandang anak-anak sebagai pengguna utama ruang bermain. Keberadaan alat permainan, ruang eksplorasi, dan area interaksi menjadi elemen penting agar taman benar-benar hidup dan dimanfaatkan.
“Setelah saya ke sini, saya pikir, wah, harus membikin yang seru. Tempat bermainnya harus cukup alat-alat bermain, kemudian anak-anak bisa bermain di sini dengan baik,” lanjutnya.
Edukasi Lingkungan Sejak Dini
Selain menikmati suasana bermain, Hasto juga mengapresiasi adanya edukasi pengelolaan sampah yang disisipkan dalam rangkaian kegiatan.
Ia menilai, pembelajaran tentang lingkungan sejak dini sangat penting untuk menumbuhkan kesadaran anak-anak terhadap kebersihan dan kelestarian alam.
Menurutnya, ruang terbuka hijau bukan hanya tempat rekreasi, tetapi juga bisa menjadi sarana edukasi yang efektif, menyenangkan, dan membekas bagi anak-anak.
Lare Play Dorong Hak Anak Bermain di RTH
Sementara itu, Co-Founder Lare Play, Wulan Yunita Dewi, menjelaskan bahwa Lare Play merupakan gerakan sosial yang berfokus pada pemenuhan hak anak untuk bermain secara inklusif, aman, dan mudah diakses, khususnya melalui pemanfaatan ruang terbuka hijau publik.
“Lare Play ini gerakan sosial untuk mendorong hak anak untuk bermain. Kami ingin RTHP ini hidup kembali dan benar-benar dimanfaatkan sebagai ruang bermain anak,” kata Wulan.
Ia menambahkan, kegiatan Main Bareng Lare Play yang digelar di RTHP Warungboto merupakan kegiatan ketiga dan direncanakan akan berlangsung secara rutin setiap bulan di berbagai RTHP di Kota Yogyakarta.
Beragam aktivitas disiapkan dalam kegiatan tersebut, mulai dari jelajah kampung dengan pos edukasi, workshop seni, eksperimen sains, hingga permainan dan hiburan yang dirancang sesuai usia anak.
Gratis dan Prioritaskan Warga Sekitar
Wulan menegaskan bahwa seluruh rangkaian kegiatan Lare Play dapat diikuti secara gratis oleh anak-anak. Peserta hanya perlu melakukan pendaftaran karena kuota terbatas dan diprioritaskan bagi warga yang tinggal di sekitar lokasi kegiatan.
“Semua kegiatannya gratis, tidak dipungut biaya apa pun. Kami juga berusaha menyediakan goodie bag dari sponsor. Kami ingin anak-anak bisa bermain bebas. Nih loh kita punya taman hijau, ayo kita main bebas di sini, jangan HP-an, jangan gadget-an,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, Lare Play berharap ruang terbuka hijau di Kota Yogyakarta tidak hanya menjadi pelengkap kota, tetapi benar-benar menjadi ruang hidup yang ramah anak, edukatif, dan menyenangkan bagi semua kalangan. (*)
| Pewarta | : A Riyadi |
| Editor | : Ronny Wicaksono |