https://jogja.times.co.id/
Berita

Hati-Hati Rayuan Blantik, Sapi Terkena PMK di Bantul Bisa Sembuh Jika Diobati

Senin, 06 Januari 2025 - 16:32
Hati-Hati Rayuan Blantik, Sapi Terkena PMK di Bantul Bisa Sembuh Jika Diobati Petugas DKPP Bantul melakukan vaksinasi Sapi terjangkit PMK. (FOTO: dokumen DKPP Bantul)

TIMES JOGJA, BANTUL – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang 185 sapi di Bantul memicu keresahan di kalangan peternak. Tidak hanya harus menghadapi ancaman kesehatan ternak, banyak peternak juga dirayu oleh blantik untuk menjual sapi mereka dengan harga murah.

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul meminta peternak agar tidak tergesa-gesa menjual sapi sakit, karena PMK dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat.

“Kami mengimbau para peternak agar tidak panik dan tidak langsung menjual sapi mereka karena rayuan blantik. PMK ini bisa disembuhkan jika ditangani dengan benar,” tegas Novriyeni, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Bantul, Senin (6/1/2025).

Novriyeni menjelaskan, saat ini banyak pihak yang memanfaatkan situasi untuk membeli sapi sakit dengan harga rendah. Padahal, dengan perawatan yang tepat, sapi dapat pulih dan kembali produktif.

“Informasi yang beredar sering menyesatkan, sehingga kami terus memberikan edukasi kepada peternak untuk tidak tergoda menjual sapi mereka dalam kondisi sakit,” tambahnya.

Per 6 Januari 2025, kasus PMK tersebar di 11 kapanewon dan 26 kalurahan dengan angka tertinggi di Kretek (77 ekor) dan Bambanglipuro (33 ekor). Dari total 185 sapi yang sakit, 30 ekor dilaporkan mati, dengan 9 ekor berasal dari Kretek dan 17 ekor dari Bambanglipuro. Dua sapi lainnya harus menjalani potong paksa.

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul telah memvaksinasi 274 ekor sapi melalui bantuan dari Asosiasi Peternak Penggemuk Sapi Potong Indonesia. Namun, anggaran vaksinasi dari APBD belum tersedia, sehingga penanganan difokuskan pada pengobatan dan sosialisasi.

“Kami sudah melakukan vaksinasi, pengobatan, serta sosialisasi di kandang kelompok dan pasar hewan. Kami juga terus menyampaikan edukasi kepada peternak agar tidak mudah termakan isu yang merugikan,” jelas Novriyeni.

Peternak diimbau untuk tidak menjual sapi sakit akibat rayuan blantik yang menawarkan harga rendah. PMK, meski terdengar menakutkan, bukanlah akhir dari segalanya.

“Kami ingin peternak paham bahwa sapi mereka bisa sembuh jika dirawat dengan benar. Jangan tergesa-gesa menjual, karena ini hanya menguntungkan blantik yang mencari keuntungan di tengah krisis,” ujar Novriyeni.

Pemerintah Kabupaten Bantul berkomitmen untuk terus mendampingi peternak melalui edukasi, pengobatan, dan koordinasi dengan pemerintah pusat terkait distribusi vaksin di 2025. (*)

Pewarta : Edy Setyawan
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jogja just now

Welcome to TIMES Jogja

TIMES Jogja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.