TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Dukungan terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto terus mengalir dari berbagai elemen masyarakat. Kali ini, giliran Pimpinan Daerah (PD) Satuan Relawan Indonesia Raya (Satria) DIY yang menyatakan komitmen penuh mendukung program nasional tersebut sebagai langkah strategis memperkuat masa depan generasi muda sekaligus menggerakkan ekonomi rakyat.

Sekretaris PD Satria DIY, M. Uke Anggoro Widagdo, menilai program MBG sebagai kebijakan visioner yang menjawab dua kebutuhan penting bangsa saat ini: peningkatan gizi anak dan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM).

“Program Makan Bergizi Gratis bukan sekadar wacana populis, tetapi bukti keberpihakan nyata pada generasi penerus dan pelaku ekonomi rakyat. Anak-anak akan tumbuh sehat dan cerdas, sementara UMKM di sekitar sekolah turut mendapat manfaat ekonomi langsung,” ujar Uke di Yogyakarta, Jumat (10/10/2025).

Didampingi Wakil Sekretaris PD Satria DIY, Bondan Nurmanto, Uke menegaskan bahwa perhatian pada gizi anak usia sekolah merupakan investasi jangka panjang untuk membangun sumber daya manusia unggul.

Program MBG: Simbol Gotong Royong dan Ekonomi Kerakyatan

Program MBG dinilai Satria DIY sebagai bentuk nyata gerakan gotong royong ekonomi yang melibatkan banyak pihak, mulai dari pemerintah daerah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, hingga UMKM.

Uke menjelaskan, Satria DIY siap menjadi mitra strategis pemerintah untuk memastikan program MBG berjalan efektif, transparan, dan tepat sasaran.

“Kami akan ikut turun langsung memantau implementasi program ini di lapangan. Fokus kami memastikan kualitas gizi sesuai standar kesehatan, dan di saat yang sama, UMKM lokal benar-benar dilibatkan sehingga manfaatnya terasa hingga akar rumput,” tegasnya.

Selain mengawal pelaksanaan program, Satria DIY juga siap membantu pemerintah dalam edukasi gizi masyarakat. Menurut Uke, kesadaran gizi seimbang harus ditanamkan tidak hanya di sekolah, tetapi juga di rumah tangga.

Ia menambahkan bahwa program MBG harus berpegang pada prinsip “dari rakyat untuk rakyat”. Artinya, seluruh bahan pangan, tenaga kerja, dan pengelolaan sebaiknya berasal dari masyarakat lokal.

“Kalau sayur, daging, dan bahan pangan diambil dari petani lokal, diolah oleh UMKM kuliner setempat, lalu disalurkan ke sekolah-sekolah, maka akan terbentuk rantai ekonomi baru yang saling menguatkan,” jelasnya.

Satria DIY Siap Awasi Transparansi dan Kualitas Pelaksanaan

Sebagai organisasi relawan yang berakar kuat di masyarakat, PD Satria DIY menyatakan siap mengawal implementasi MBG agar program ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh anak-anak dan masyarakat.

Wakil Sekretaris Bondan Nurmanto menegaskan bahwa pihaknya akan mengerahkan jaringan relawan hingga tingkat kabupaten dan kecamatan untuk melakukan pemantauan langsung di lapangan.

“Kami ingin memastikan pelaksanaan program ini berjalan transparan tanpa penyimpangan. Kepercayaan publik terhadap kebijakan pemerintah harus dijaga,” ujar Bondan.

Ia juga menyoroti bahwa persoalan gizi buruk dan stunting masih menjadi tantangan di sejumlah daerah, termasuk Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan adanya program MBG, anak-anak usia sekolah diharapkan bisa memperoleh asupan gizi seimbang sehingga mampu tumbuh optimal secara fisik dan mental.

“Anak-anak yang bergizi baik akan lebih fokus belajar, prestasinya meningkat, dan bangsa ini akan memiliki masa depan yang lebih cerah. Karena itu, MBG harus menjadi gerakan bersama, bukan hanya tanggung jawab pemerintah,” tambah Uke.

Peran Satria: Dari Sosial, Ekonomi, hingga Kesehatan

Sebagai salah satu sayap organisasi yang memiliki basis relawan kuat, Satria DIY selama ini aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Dukungan terhadap program Makan Bergizi Gratis menjadi bukti komitmen organisasi tersebut untuk hadir di tengah rakyat, tidak hanya dalam konteks sosial-politik, tetapi juga dalam memperkuat fondasi ekonomi dan kesehatan masyarakat.

Melalui sinergi ini, Satria DIY berharap MBG dapat menjadi program berkelanjutan yang membawa dampak langsung terhadap kesejahteraan warga, sekaligus menciptakan ekosistem ekonomi lokal yang mandiri.

“Satria bukan hanya hadir ketika ada momentum politik, tapi juga berjuang untuk kesejahteraan rakyat dalam arti yang sesungguhnya. Program MBG ini adalah kesempatan emas untuk mewujudkan cita-cita itu,” jelas Uke. (*)