TIMES JOGJA, JAKARTA – Presiden Joko Widodo kembali merespons tudingan yang mengaitkan keluarganya dengan dinasti politik. Pernyataannya ini muncul setelah sejumlah pihak menyoroti isu tersebut.

"Ya itu kan masyarakat yang menilai," kata Presiden RI Jokowi  saat hadir dalam acara Investor's Daily Summit 2023 di Jakarta, Selasa (24/102023).

Ini adalah respons serupa dengan yang pernah disampaikan Jokowi pada Jumat, 13 Oktober 2023, di sela-sela kunjungannya ke Indramayu, Jawa Barat.

Namun, kali ini Joko Widodo menegaskan bahwa dalam proses pemilihan, rakyatlah yang memiliki kendali dan menentukan siapa yang akan terpilih.

"Dalam pemilihan, baik itu di pilkada, pemilihan wali kota, pemilihan bupati, pemilihan gubernur, atau pemilihan presiden, yang memilih adalah rakyat, yang menentukan adalah rakyat, yang mencoblos adalah rakyat, bukan kita, bukan elit, bukan partai. Itulah esensi dari demokrasi," jelasnya.

Belakangan ini, istilah dinasti politik kerap dikaitkan dengan keluarga Joko Widodo setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) membuka peluang bagi putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, untuk maju sebagai bakal calon wakil presiden di Pilpres 2024.

Putusan MK ini menuai kontroversi karena Ketua MK Anwar Usman adalah adik ipar Joko Widodo. Hal ini memicu tudingan bahwa Jokowi tengah berupaya membangun dinasti politik dengan mempertahankan kekuasaan di keluarganya. (*)