TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – PT Esma Aliya Utama yang bergerak di bidang jasa tenaga infal mengalami lonjakan secara signifkan menjelang perayaan Idul Fitri 2023. Tenaga infal tersebut merupakan tenaga kerja yang bekerja secara tidak tetap, yang artinya hanya tenaga mengganti atau pekerja yang bekerja sementara.
Pesanan pekerja infal seperti pramurukti, asisten rumah tangga (ART) dan babysitter disebut melonjak di bulan Ramadan ini dan tentunya Idul Fitri yang akan datang. Selain itu juga, tenaga infal juga dapat dipesan pada bulan selain Ramadan dan Idul Fitri, kemudian untuk gaji tenaga infal pun berbeda-beda tergantung dari jenis pekerjaannya serta penempatan kerjanya.
Demikian hal itu disampaikan oleh Direktur Keuangan PT Esma Aliya Utama, Nurul Hidayah di kantor PT Esma Aliya Utama Yogyakarta, Senin (10/4/2023). Sepengamatannya, kualifikasi dari para tenaga infal terkait permintaan dari customer biasanya tergantung dari kebutuhan masing-masing.
Untuk pramurukti misalnya, pihak customer hanya membutuhkan kualifikasi pendampingan saja atau bisa minimal berlatar belakang pendidikan SMK Kesehatan. Sedangkan untuk ART, hanya berdasarkan kualifikasi lulusan SMP atau SMA.
“Permintaan customer biasanya lebih kepada pendampingan untuk tenaga infal pramurukti namun untuk ART cukup SMP atau SMA,” ujar Nurul.
Kemudian untuk total jumlah pekerja infal di PT Esma Aliya Utama sekitar 300 orang yang meliputi ART, pramurukti dan juga babysitter. Sesuai dengan data yang didapat per hari ini, kata dia, telah mencapai 300 lebih pekerja infal yang mendaftar.
“Terlebih di bulan puasa ini atau kebetulan di hari lebaran itu ada yang namanya infal lebaran banyak pekerja yang datang ke sini untuk mencari infal lebaran. Dan yang mendaftar infal ini banyak dari babysitter, pramurukti dan ART. Sejauh ini yang peminatnya banyak ada di pramurukti karena gajinya yang lebih banyak,” katanya.
Disinggung soal pendapatan dari infal pramurukti di wilayah DIY, pihaknya mengatakan berada di angka sekitar 200 hingga 275 ribu rupiah sehari namun jika dari permintaan customer dengan menggunakan alat bisa mencapai sekitar 300 ribu rupiah sehari.
“Kalau pramurukti yang kami kirim ke Jayapura Papua bisa mencapai 400 ribu rupiah sehari atau bahkan bisa 500 ribu sehari,” jelas Nurul.
Sementara, Direktur Keuangan PT Esma Aliya Utama lainnya, Amaliyatul Ulya menambahkan sesuai dengan yang disampaikan oleh Nurul bahwa tenaga infal ini bertujuan untuk membantu para pengguna jasa yang memang membutuhkan tenaga kerja terutama selama lebaran berlangsung.
“Jadi kami menyediakan tenaga kerja pengganti dari tenaga kerja yang sebelumnya sudah bekerja atau sedang pulang,” ungkapnya.
Untuk target ke depan, lanjut dia, adalah pengguna jasa yang telah menggunakan jasa PT Esma yang lama merasa terbantu dengan kehadiran adanya tenaga-tenaga infal tersebut. Jadi, setelah lebaran pun mereka akan mengambil tenaga reguler atau sedang cuti di masa lebaran untuk kembali ke lokasi kerja sebelumnya.
“Keistimewaannya di PT Esma Aliya Utama ini kalau di masa kontrak atau masa garansinya masih ada biasanya mendapatkan garansi untuk tenaga infal. Jadi maksudnya tenaga kerja yang pulang atau mudik kita gantikan dengan tenaga infal itu sehingga pengguna jasa tidak akan kerepotan,” papar Amaliyatul. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Jelang Idul Fitri, Permintaan Jasa Tenaga Infal Meningkat
Pewarta | : Hendro Setyanto Baskoro |
Editor | : Deasy Mayasari |