TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Jogja Aero Sport Club terus menggali potensi olah raga baru di pantai selatan sebagai magnet untuk mendatangkan wisatawan asing. Sukses dengan Jogja Air Show (JAS), kini mereka mencoba memperkenalkan Kitesurfing sebagai olahraga dan wahana wisata baru di Laguna View Pantai Depok Parangtritis.

Tidak tanggung - tanggung mereka mendatangkan instruktur dari Lombok untuk memberikan pelatihan kepada 7 siswa, yang merupakan anggota SAR dan pengelola obyek wisata Laguna View pantai Depok Parangtritis. Instruktur dari Lombok dipilih karena sebagai daerah yang sudah sukses mengelola wahana wisata Kitesurfing.

Diharapkan dari 7 peserta pelatihan ini, dapat menularkan pengetahuan kepada yang lain. Sehingga semakin banyak yang menguasai Kitesurfing.

Terkait dengan sarana, pemerintah tentu tidak akan tinggal diam melihat potensi yang besar ini. Seperti saat Jogja Aero Sport Club merintis pembangunan landasan pacu pantai Depok, sebagai lokasi digelarnya Jogja Air Show, serta Bukit Watu Gupit sebagai lokasi olahraga paralayang. 

Ketua Jogja Aero Sport Club Yogyakarta Arif Efendi mengatakan, tujuan utama kegiatan ini untuk mendongkrak jumlah turis manca negara. Karena wisatawan mancanegara menggemari wahana yang ekstrem.

Meningkatnya jumlah wisatawan asing akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Dengan berlatih dan bermain Kitesurfing, maka akan memperpanjang masa kunjungan wisatawan. Sehingga juga meningkatkan pendapatan warga, yang mencari nafkah di sekitar obyek wisata.

"Dengan waktu tinggal yang lama, maka uang yang dibelanjakan akan semakin banyak," jelas Ketua Bidang Pariwisata Kadin DIY ini, disela - sela pelatihan Kitesurfing, Minggu (30/10/2022) di Laguna View Pantai Depok Parangtritis.

Melihat kondisi Laguna View Pantai Depok Parangtritis yang sangat ideal, akan diperkenalkan juga jenis olahraga air lain, seperti Jetski. Sehingga dapat menjadi surga olahraga air bagi wisatawan. Khususnya wisatawan asing yang memiliki minat terhadap olahraga yang memacu adrenalin ini.

Pengenalan olahraga air untuk menarik minat wisatawan asing ini sesuai dengan kebijakan Gubernur DIY, yang menjadikan pantai selatan sebagai pintu gerbang masuk DIY. Dengan istilah "Among Tani Dagang Layar" yang dimunculkan Sri Sultan HB X. Sehingga pantai selatan harus menata diri untuk menyambut kedatangan wisatawan. 

Kepala Dinas Pariwisata Pemkab Bantul Kwintarto Heru Prabowo memberikan apresiasi terhadap langkah Jogja Aero Sport Club. Kehadiran komunitas seperti ini sangat dibutuhkan, untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata dengan hobi dan kegiatan yang selama ini biasa dilakukan. 

Karena biasanya mereka sudah memiliki pengalaman dan jaringan. Dua hal yang jarang dimiliki oleh pengelola wisata. Meski dikelola oleh kelompok atau komunitas, namun Dinas Pariwisata tetap menyambut baik. Karena imbas positif dari kegiatan wisata akan dirasakan oleh seluruh pelaku wisata.

Terkait dengan jenis olahraga ekstrem seperti Kitesurfing, Kwintarto hanya mengingatkan perlunya sistem keselamatan yang memadai. Agar tidak muncul kejadin yang tidak diinginkan seperti kecelakaan di obyek wisata. (*)