TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Sekprodi Kelas Internasional Prodi Ekonomi UMY, Dr Dimas Bagus Wiranatakusuma mengatakan, pihaknya memberikan pelatihan branding berbasis aplikasi kepada usaha produk parcel di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Menurutnya, perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia semakin pesat. Berdasarkan data OPUS Ekonomi Kreatif 2020, subsektor ekraf berkontribusi sebesar Rp1.211 triliun kepada Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Angka tersebut merupakan peningkatan dari tahun 2019 yang berkontribusi sebesar Rp1.105 triliun. Salah satu industri kreatif yang yang berkembang adalah kerajinan parcel buah.

Di Kabupaten Jepara, telah berkembang lebih dari 100 pengrajin parcel buah berbagai ukuran, dimana Parcel Putra Karya Indah adalah salah satunya. Berdasarkan informasi ditemukan bahwa (1) faktor persaingan bahan baku, (2) faktor pemasaran, (3) tenaga kerja dan (4) manajerial adalah beberapa faktor utama yang berperan penting dalam pengembangan usaha.

Parcel Putra Karya Indah dijadikan tempat pengabdian dengan beberapa alasan di antaranya, yang pertama merupakan usaha parcel yang paling awal beroperasi di kabupaten Jepara. Kedua, memiliki skala produksi cukup tinggi antara 30 ribu parcel dalam sebulan dengan omzet di atas Rp20 juta sebulan. Ketiga, belum sepenuhnya dikelola dengan manajemen yang modern karena berbasis keluarga dan yang keempat, belum menggunakan konsep promosi yang berbasis digital.

Dimas menerangkan, kegiatan pengabdian difokuskan pada pengelolaan usaha parcel. Sehingga, diharapkan usaha ini semakin luas dan banyak omzetnya. Pendampingan yang dilakukannya adalah memberikan masukan-masukan terkait pengelolaan usaha dan manajemen keuangan dengan aplikasi Manajemen Keuangan.

"Selain itu, untuk branding produk, kami memberikan pelatihan branding berbasis aplikasi “Branding Board-Brand Identity and Design Graphic," papar Dimas kepada TIMES Indonesia, Minggu (28/8/2022).

Secara Umum, mitra Parcel Putra Indah merasa puas dengan pendampingan dari UMY. Bahkan, mereka berharap program pengabdian tersebut dapat berkelanjutan. (*)