https://jogja.times.co.id/
Pendidikan

UNU Yogyakarta Gelar Bedah Buku Islam Berkebudayaan

Selasa, 26 November 2019 - 21:53
UNU Yogyakarta Gelar Bedah Buku Islam Berkebudayaan Suasana bedah buku yang diselenggarakan oleh UNU Yogyakarta. (FOTO: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta (UNU Yogyakarta) prihatin dengan adanya indikasi gerakan membenturkan antara budaya dan agama. Untuk menepis hal tersebut, Unu menggelar bedah buku 'Islam Berkebudayaan' karya Jadul Maula.

Selain menghadirkan penulis bukunya, bedah buku yang digelar di Aula pesantren UNU juga menghadirkan pembedah Achmad Munjid dari AIFIS, Senin (25/11/2019).

Ketua Lembaga Pengkajian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNU Yogyakarta, Muhammad Mustafid mengatakan, bedah buku ini bertujuan memberikan pemahaman kepada peserta. Bahwa, islam tidak meninggalkan budaya sebagai kearifan lokal.

“Upaya ini merupakan bentuk soft power untuk menangkal berbagai masalah akibat gesekan agama dan budaya,” kata terang Mustafid.

Penulis buku Islam Berkebudayaan Jadul Maula menjelaskan bukunya merupakan kumpulan dari tulisannya sejak tahun 1996.

Mantan Ketua Lesbumi ini mengaku perlu mengeluarkan buku ini untuk menyikapi munculnya pemahaman islam yang hanya diukur dari sisi syari'ah. Sehingga yang tidak sesuai dengan syari'ah dianggap tidak islam.

Padahal, dalam Islam terdapat parameter lain untuk mengukur sesuatu berupa tasawuf dan hakekat yang bersifat kearifan. Melalui pendekatan tasawuf dan hakekat lahirlah kebudayaan. Sehingga tidak tepat bila mempertentangkan 2 hal yang sebenarnya lahir dari pemikiran yang sama.

“Sangat fatal, bila hasil pemikiran bertahun-tahun dinilai salah ketika diukur dengan syari'ah,” terang pimpinan pondok pesantren kali opak ini.  

Achmad Munjid, selaku pembedah buku memastikan, melalui buku ini, Jadul Maula ingin memunculkan kembali budaya lokal yang lahir sebelum agama masuk ke nusantara , yang memiliki kearifan lokal. Budaya lokal yang saat ini terus terpinggirkan ini sebenarnya tidak bertentangan dengan agama.

Namun, justru dapat memunculkan kesan ramah dan arif bagi agama. Dengan munculnya kembali budaya lokal, sebenarnya dapat menjadi solusi bagi munculnya masalah akibat gesekan agama dan budaya.

“Sayangnya terdapat pihak-pihak yang  sengaja menentang munculnya kembali budaya lokal ini,” terang dosen FIB UGM ini saat acara bedah buku Islam Berkebudayaan di UNU Yogyakarta. (*)

Pewarta : A. Tulung
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jogja just now

Welcome to TIMES Jogja

TIMES Jogja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.