Pendidikan

Prodi Manajemen UMBY Gelar Studi Eksekursi untuk Mahasiswa Tingkat Akhir Secara Daring

Kamis, 02 Desember 2021 - 22:10
Prodi Manajemen UMBY Gelar Studi Eksekursi untuk Mahasiswa Tingkat Akhir Secara Daring Ketua Ombudsman DIY, Dr. Suryawan Raharjo, SH LLM ketika memberikan materi kepada peserta Studi Ekskursi (FOTO: Tangkapan Layar)

TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Yogyakarta (FE UMBY) menggelar acara Studi Eksekursi, Kamis (2/12/2021). Kegiatan yang berlangsung secara daring ini diikuti oleh puluhan mahasiswa tingkat akhir Prodi manajemen UMBY.

Hadir sebagai nasumber yaitu Endah Sri Widiastuti, Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sleman, Wasvita Sari dan Monika Anggraeni Owner Crown Handycraft Yogyakarta serta Ketua Lembaga Ombudsman DIY, Dr. Suryawan Raharjo, SH LLM. Sebagai moderator studi yaitu Dosen Prodi Manajemen UMBY, Dr. Asep Rochyadi, PS SE Msi.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ekonomi UMBY, Dr. Audita Nuvriasari, SE MM menyampaikan apresiasi atas diselenggarakannya kegiatan ini. “Diharapkan kegiatan ini akan memberikan banyak manfaat bagi kita semua, terutama kepada mahasiswa yang sudah memperoleh wawasan dibangku perkuliahan,” katanya

Menurutnya hal seperti ini tidak banyak didapatkan selama perkuliahan di kelas, saatnya bagi mahasiswa untuk memperoleh tambahan wawasan tentang bagaimana manajemen bisnis, pengelolaan keuangan, SDM dan pemasaran dalam lingkup organisasi maupun lingkup usaha yang ditinjau dari berbagai aspek.

Kepada pengelola Prodi Manajemen FE UMBY, ia meminta agar kegiatan semacam ini perlu ditindaklanjuti melalui kerja sama MoU, sehingga ke depan tidak hanya sebatas pada kegiatan studi saja, tetapi dari fakultas juga ada kegiatan lanjutan baik dari bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian yang semuanya bisa melibatkan peran mahasiswa.

Ia menambahkan, saat ini di FE UMBY telah mengimplementasikan kurikulum program MBKM, oleh karena itu kerja sama dari pihak luar sangat diharapkan untuk keberhasilan program tersebut.

Senada dengan Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sleman, Dra. Endah Sri Widiastuti. Diawal paparan materi, ia berharap bahwa kegiatan ini tidak hanya berhenti disini. Tentu banyak hal yang kita sinergikan antara lain seperti dalam mengembangkan dan memberdayakan Koperasi dan UKM di Sleman.

“Oleh karena itu kita perlu berkolaborasi, karena kami di Dinas tidak bisa melakukan pengembangan dan pemberdayaan Koperasi dan UKM itu sendiri tanpa dukungan dari berbagai stackholder termasuk dari perguruan tinggi,” tuturnya

Dalam pengembangan koperasi dan UKM, menurut dia tidak bisa lepas dari ilmu dan teknologi. “Untuk itu nanti ke depan misalnya kami punya tema-tema penelitian. Dan yang melakukan penelitian yaitu dosen dan mahasiswa UMBY,” imbuhnya

Lebih lanjut terkait pengelolaan manajemen di Dinas Koperasi dan UKM Sleman, Endah mengatakan Dinkop UKM Sleman terbilang masih muda, mulai berdiri sejak 2017. Melihat banyaknya masyarakat yang perlu dilakukan pembinaan, maka ada kebijakan dari pemerintah pusat bahwa urusan Koperasi dan UKM menjadi kewenangan Dinas.

Menjawab pertanyaan peserta tentang terobosan koperasi untuk menghadapi kompetitor saat ini agar bisa bertahan lama. Ia menjelaskan masa pandemi Covid-19, koperasi mengalami penuruan semua. Katanya Koperasi itu modalnya dari anggota, namun selama pandemi anggota lebih banyak menarik uang daripada menabung. Ini menjadi permasalahan yang ada di Koperasi.

Sebagai bentuk keprihatinan terhadap persoalan itu, maka pemerintah mengeluarkan kebijakan adanya relaksasi untuk pengembalian biaya-biaya untuk penguatan modal usaha.

Selain itu, Wasvita Sari, Skom.I yang didampingi Monika Anggraeni menuturkan pada awalnya kami konsennya pengembangan produk secara online, tapi fokus ke kerajinan tangan dengan bahan dari rotan dan serat alam. Lanjutnya kebetulan pada 2018 lalu kami sempat jalan-jalan menememui beberapa pengrajin di Yogyakarta. Semua pengrajin memiliki kualitas barang yang baik.

“Mereka bisa membuat barang tapi tidak bisa bagaimana cara memasarkan hingga tembus pasar online yang sekarang kita tau banyak menjual barang menggunakan sistim digital, jadi beberapa pengrajin kami itu hanya menitipkan di daerah Kasongan dan Malioboro Yogyakarta,” urainya

Kondisi tersebut tidak hanya terjadi oleh satu atau dua pengrajin saja. Namun ternyata pengrajin lain pun mengalami hal yang sama. “Waktu itu saya sama Monika sekedar iseng agar bagaimana sih biar membantu pengrajin kecil, dan akhirnya bantu distorykan di WhatShapp dan Instagram. Alhamdulillah dalam satu bulan kami bisa memasarkan hampir 100 prodak dari akun saya dan Monica tahun 2018 awal,” ungkap Wasvita yang produknya sudah tembus ke luar negeri.

Tak hanya itu mereka juga melakukan pembinaan para pengrajin dengan memberikan edukasi tentang cara memasarkan prodak melalui online, serta bagaimana agar kualitas barang mereka bisa meningkatkan harga penjualan.

Terakhir pemaparan materi oleh Suryawan Raharjo dengan topik membangun kompetensi mahasiswa guna melakukan pengawasan pelayanan publik. Ia berpendapat sesuai dengan core Lembaga Ombudsman DIY di dalam pelayanan publik. Bahwa LO DIY itu dibentuk untuk melakukan fungsi pengawasan, baik itu pengawasan terhadap lembaga pemerintah maupun lembaga swasta.

“Lembaga pemerintah dimaksud yaitu OPD terkait dari lingkup pemda DIY sampai kabupaten dan Kota. Selanjutnya lembaga swasta yang pada prinsipnya dia melaksanakan fungsi pelayanan publik,” ucapnya

Kemudian apa yang kita awasi? yang kita awasi yaitu tata kelola dan juga adanya potensi mal administrasi. “Tujuan kami bukan untuk salah dan benar, tetapi tujuan kami adalah sustanibility (keberlanjutan) supaya lembaga tersebut itu dapat menjalankan fungsinya dengan baik,” papar Suryawan, Ketua LOD DIY dalam Studi Eksekursi yang digelar Prodi Manajemen FE UMBY. (*)

Pewarta : A. Tulung
Editor : Irfan Anshori
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jogja just now

Welcome to TIMES Jogja

TIMES Jogja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.