Pendidikan

6 Sekolah di Kota Yogyakarta Berstatus BCB Mengalami Kerusakan, Rehab Tunggu Danais

Kamis, 20 Oktober 2022 - 20:36
6 Sekolah di Kota Yogyakarta Berstatus BCB Mengalami Kerusakan, Rehab Tunggu Danais SMP Negeri 8 Kota Yogyakarta yang perlu direhab. (FOTO: Fajar Rianto/TIMES Indonesia)

TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Enam sekolah berstatus BCB (Bangunan Cagar Budaya) di Kota Yogyakarta diketahui mengalami kerusakan di beberapa bagian bangunannya.

Ke-6 sekolah berstatus BCB tersebut meliputi SMP Negeri 1, SMP Negeri 6, dan SMP Negeri 8. Kemudian, SDN Kintelan, SDN Ngupasan, serta SD N Ungaran Kota Yogyakarta.

Kabid Warisan Budaya Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Susilo Munandar mengaku Pemkot Yogyakarta recananya akan melakukan rehabilitasi pada enam sekolah berstatus BCB tersebut.

“Namun, keenam proyek tersebut belum dapat digulirkan 2023 mendatang. Kami belum mendapatkan persetujuan penggunaan Dana Kesitimewaan (Danais) untuk membiayai proyek tersebut,” kata Susilo, Kamis (20/10/2022).

Sejauh ini untuk rehabilitasi aset sekolah secara fisik baru dilakukan di SDN Keputran 1 dan yang lainnya belum dilaksanakan.

Namun demikian, Susilo mengungkapkan jika rencana rehabilitasi itu sudah disusun dengan merealisasikan Detail Engineering Design (DED). Sehingga diharapkan pada tahun 2024, pihaknya mendapat restu pembiayaan.

Diakui hingga kini kerusakan fisik di keenam BCB yang difungsikan untuk sekolah itu belum terlalu parah. "Secara umum tidak rusak parah, karena seperti BCB lain di Kota Yogyakarta, bangunan di enam sekolah itu juga terpelihara dengan baik. Makanya, kita pilih di SDN Keputran 1 ini dulu, ya," ungkapnya.

Dibandingkan sekolah lain, kerusakan di SDN Keputran 1 tergolong paling banyak. “Sekolah lain rata-rata hanya kerusakan minor saja, seperti pintu dan jendela, atau atapnya bocor, bisa diantisipasi," tuturnya.

SMP-Negeri-8-Yogyakarta-2.jpg

Susilo menjelaskan jika di Kota Yogyakarta terdapat 20 sekolah yang memanfaatkan bangunan cagar budaya, baik di tingkat SD, SMP, maupun SMA.

Tetapi, untuk SMA saat ini menjadi kewenangan Pemda DIY,  sehingga rehabilitasi yang digelar Pemkot hanya menyasar SD, serta SMP saja.

"Harapannya tahun ini kita menyusun DED, lalu pekerjaan mulai 2023. Tapi, tahun depan kita masih belum ada kegiatan fisik, karena keterbatasan Danais. Jadi, mungkin yang enam sekolah itu diusulkan 2024, sebagai bagian pelestarian," ujarnya.

Sebelumnya sebanyak 99 BCB di DIY juga menjadi target kajian mitigasi bencana BPBD DIY. Jumlah tersebut termasuk 20 bangunan cagar budaya yang berada di kawasan Sumbu Filosofi. Penyelamatan orang dan bangunan jadi prioritas utama mitigasi.

Kepala BPBD DIY Biwara Yuswantana mengungkapkan tahun lalu pihaknya sudah selesai pengkajian mitigasi untuk 13 bangunan. "Temuan sementara BPBD DIY terhadap potensi bencana pada bangunan cagar budaya adalah kebakaran dan gempa," jelasnya.

Biwara menilai selama ini mitigasi pada bangunan cagar budaya belum mendetail. “Kajian ini untuk mendetailkan kebutuhan mitigasi apa yang diperlukan untuk masing-masing bangunan karena punya karakteristiknya sendiri,” ujarnya.

Biwara menjelaskan karakteristik bangunan terdiri dari letaknya, usianya, hingga bahan penopangnya. “Kalau beda lokasi kan beda kerentanan bencananya, beda bahan juga beda kekuatan bangunannya sehingga perlu mitigasi yang mendetail untuk terus menyelamatkan bangunan tersebut,” ujarnya.

Berbeda dengan bangunan lain, cagar budaya penting untuk memiliki mitigasi penyelamatan fisik bangunannya. “Bangunan non-cagar budaya yang penting mitigasinya adalah bagaimana menyelamatkan orang di dalamnya, sementara cagar budaya menyelamatkan bangunan sama pentingnya dengan menyelamatkan manusianya,” terangnya.

Pengkajian mitigasi bencana di cagar budaya, dilakukan bertahap. “Karena menyesuaikan anggaran tiap tahun, tetapi yang pasti disiapkan mitigasi yang mendetail tiap bangunnya karena itu penting,” tegasnya.

Sementara itu Sekretaris BPBD Kota Yogya, Agus Maryanto mengungkapkan data BPBD Kota Yogya menunjukkan bencana yang pernah terjadi di kawasan Sumbu Filosofi terhitung sedikit. Catatan yang ada menunjukkan hanya bangunan di Kemantren Mantrijeron yang pernah diterjang angin puting beliung pada 2018 lalu.

"Tingkat kerawanan bencana pada cagar budaya di kawasannya rendah. Dalam menangani cagar budaya di kawasan Sumbu Filosofi, kami berkoordinasi dengan BPBD DIY, kalau yang rutin dilakukan untuk mengurangi bencana itu pemangkasan pohon,” ungkapnya terkait kerawanan cagar budaya di Kota Yogyakarta, termasuk sekolah berstatus BCB. (*)

Pewarta : A Riyadi
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jogja just now

Welcome to TIMES Jogja

TIMES Jogja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.