Pendidikan

Kolaborasi Pengawasan Orangtua dan Sekolah Jadi Kunci Cegah Tawuran Pelajar di Majalengka

Senin, 27 Maret 2023 - 18:16
Kolaborasi Pengawasan Orangtua dan Sekolah Jadi Kunci Cegah Tawuran Pelajar di Majalengka Disdik Majalengka menggelar pembinaan terhadap para kepala sekolah. (FOTO: Diskominfo Majalengka for TIMES Indonesia)

TIMES JOGJA, MAJALENGKABupati Majalengka, H Karna Sobahi mendesak kepada pihak sekolah tingkat SMP di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, untuk benar-benar mencermati anak didiknya agar dapat mencegah aksi tawuran pelajar.

Hal itu diungkapkan Bupati Karna Sobahi, dalam menyikapi fenomena aksi perang sarung pada Bulan Ramadan dan aksi tawuran pelajar yang seringkali terjadi di wilayah kota berjuluk Angin, pada akhir akhir ini.

Ia juga menekankan terhadap para kepala sekolah, Wakasek, pembina OSIS, guru BK maupun guru-guru hingga wali kelas untuk melakukan upaya perbaikan di internal sekolah.

"Saya minta kepada pihak sekolah untuk melakukan pembinaan dan pendekatan kepada para siswa serta berkoordinasi dengan para orangtua wali murid, untuk bersama-sama agar tidak terjadi aksi tawuran antar pelajar," ungkapnya, Senin (27/3/2023).

Disamping itu, bupati juga meminta kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, terutama jajaran struktural untuk langsung terjun ke lapangan dalam memberikan pembinaan dan pengawasan di sekolah - sekolah.

Menurut dia, bahwa ada tiga sumber penyebab lemahnya koordinasi sehingga menyebabkan seringkali adanya aksi tawuran antar pelajar tersebut. Diantaranya, di sekolah, orangtua dan masyarakat.

"Jadi, kita harus ada upaya atau ikhtiar untuk mencari faktor penyebab hingga menemukan solusinya. Agar tidak terjadi lagi aksi kenakalan remaja yang dilakukan oleh para pelajar ini," katanya.

Ikhtiar itu, dijelaskan bupati, bahwa pihak sekolah harus membuat berbagai kegiatan yang  dapat para siswa sibuk di sekolah, sehingga para pelajar tidak ada ruang dan tidak tertarik lagi terhadap garapan-garapan luar yang menyebabkan terjadinya aksi tawuran.

"Karena selama ini, masih banyak ruang kosong di sekolah yang membuat para siswa tertarik terhadap kegiatan garapan-garapan luar. Seperti, kelompok medsos, geng motor dan lain sebagainya. Makanya, mulai sekarang coba para siswa itu harus disibukan di sekolah bikin kegiatan yang positif," ungkapnya.

Selain itu, dia juga menyebutkan, bahwa orangtua pun sama pentingnya berperan untuk melakukan pengawasan untuk mencegah kenakalan remaja. Terlebih mengenai penggunaan media sosial dan kegiatan saat di luar sekolah.

"Orangtua harus bisa membantu dan masyarakat terutama di lingkungan. Jadi, mulai sekarang perkuat kolaborasi dan koordinasi antara sekolah, orangtua dan masyarakat untuk bersama-sama mencegah aksi tawuran antar pelajar tersebut," imbaunya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka Hj. Lilis Yuliasih, mengaku, bahwa sampai saat ini tatanan pendidikan di Kabupaten Majalengka masih wajar-wajar saja.

Seperti, beberapa kejadian tawuran di Kabupaten Majalengka hanya di wilayah Sumberjaya, Jatiwangi, Palasah dan Kadipaten. Itu juga merupakan hanya salah satu perlunya penanganan khusus dari pihak sekolah.

"Peran Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka dalam penanganan tawuran pelajar ini. Diantarannya kordinasi dengan pihak kepolisian, sedangkan dalam pembinaan, pihak sekolah diharapkan bisa memberikan pembinaan kepada orang tua siswa," jelas Kadisdik Majalengka. (*)

Pewarta : Jaja Sumarja
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jogja just now

Welcome to TIMES Jogja

TIMES Jogja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.