TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) dr Suhardi Hardjolukito Yogyakarta, menggelar kejuaraan nasional Ju- Jitsu.180 atlet dari 20 propinsi, ambil bagian pada kejuaraan yang digelar di Gedung Siaga Bencana komplek RSPAU dr  S Hardjolukito, 3 dan 4 Desember 2022.

Kejuaraan mempertandingkan kategori Newaza dan Fighting yang dibagi dalam 16 nomor putra dan putri. 

Ketua panitia Kolonel Kes Ahmad Lutfir’an, S,Pd menjelaskan, kategori Newaza  berfokus pada perkelahian bawah (ground fighting). Mengandalkan teknik kuncian dan submission. Sedangkan fighting lebih mengandalkan pukulan, tendangan dan bantingan.

Dengan sistim gugur dibawah pimpinan wasit nasional, setiap pemenang akan mendapat medali, piagam penghargaan dan tropi serta uang pembinaan untuk juara umum. 

Kejuaraan nasional Ju - Jitsu piala Kepala RSPAU dr S Hardjolukito, dibuka oleh Kepala RSPAU S Hardjolukito Marsma TNI dr Mukti Arja Berlian Sp.PD Sp.KP, Sabtu (3/12/2022). Hadir pada pembukaan perwakilan pengurus KONI pusat, Sekjen Pengurus Besar Ju- Jitsu Indonesia dan perwakilan Pemda DIY. Pembukaan diikuti perwakilan atlet dan wasit. 

Kepala RSPAU dr S Hardjolukito memberikan sambutan sebelum membuaj Kejurnas Ju-Jitsu. (FOTO: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)

Dalam sambutannya Kepala RSPAU S Hardjolukito Marsma TNI dr  Mukti Arja Berlian memastikan, kegiatan ini sebagai bentuk komitmen terhadap pembinaan sektor olahraga sekaligus ntuk melahirkan atlet - atlet berprestasi. 

Khusus untuk cabang olahraga beladiri seperti Ju-Jitsu, dapat menjadi ajang penyaluran kegiatan positif bagi generasi muda. Daripada tawuran atau berkelahi di jalan, akan lebih bermanfaat bila energinya disalurkan lewat olahraga beladiri. |Apalagi bila sampai berprestasi, maka  dapat menjadi pilihan profesi," ucapnya. 

Terkait dengan pembinaan olahraga, bukan yang pertama dilakukan oleh  RSPAU S Hardjolukito. Sebelumnya juga digelar kejuaraan sepakbola kelompok umur 10 -12 tahun dan menembak. Melalui berbagai kejuaraan ini, RSPAU dr S Hardjolukito mengajak semua pihak peduli terhadap pembinaan olahraga. 

"Karena untuk melahirkan atlet - atlet  berprestasi, tidak dapat dilakukan secara instan. Namun harus melalui pembinaan sejak dini dan berjenjang. Untuk dapat terus memantau perkembangan atlet. Upaya ini membutuhkan peran serta dari semua elemen masyarakat, termasuk lembaga dan instansi pemerintah," ucapnya.

Langkah ini sudah dijalankan oleh beberapa negara maju. Akibatnya olahraga menjadi pilihan profesi utama. Karena dapat memberikan penghasilan yang cukup besar sehingga orang tua mendukung, saat anaknya memilih olahraga sebagai pilihan profesi. 

"Selain sepak bola, menembak dan Ju-Jitsu, kami siap membina cabang olahraga lain," tegas Mukti .  

Sekjen Pengurus Besar Ju- Jitsu Indonesia (PBJI) Dedy Triharjanto memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada RSPAU dr S Hardjolukito yang sudah menggelar kejurnas Ju- Jitsu. Kejuaraan ini sekaligus memenuhi syarat, bagi Ju - Jitsu untuk dipertandingkan di PON Aceh - Sumut 2024 mendatang. 

Sebab berdasarkan keputusan KONI, setiap cabang olahraga harus menggelar kejurnas sebelum PON 2024. Kejurnas juga menjadi persiapan bagi atlet - atlet untuk menghadapi berbagai kejuaraan internasional. Seperti kejuaraan asia Februari 2023 dan Sea Games Kamboja Mei 2023. 

Dirinya berharap kejurnas yang digelar RSPAU dr S Hardjolukito, akan menjadi media untuk mencari atlet - atlet berprestasi. Untuk mengikuti pemusatan latihan menghadapi kejuaraan internasional. Bahkan bila bersedia, PBJI meminta RSPAU dr S Hardjolukito menjadi lokasi pemusatan latihan atlet Ju-Jitsu. (*)