TIMES JOGJA, JOMBANG – Jombang Republik Santri, pantaskah julukan itu melekat pada Kabupaten Jombang? Kota kelahiran Gus Dur ini memang mempunyai magnet tersendiri terutama dalam konteks pendidikan dan keberagamaan di Indonesia.
Menurut kaca mata saya yang bukan putra daerah, Jombang merupakan sebuah daerah yang kaya akan tradisi keagamaan dan memiliki kontribusi yang signifikan dalam pengembangan pendidikan Islam.
Dibuktikan dengan banyaknya pesantren yang tersebar di seluruh kecamatan. Setidaknya ada 203 Pondok Pesantren yang terdata dalam Kementerian Agama Jombang pada tahun 2022.
Namun, pendidikan di Jombang tidak hanya terfokus pada aspek keagamaan, tetapi juga pada pembangunan karakter dan moral.
Hal ini tercermin dalam adanya pesantren-pesantren yang dikenal di Jombang, tempat di mana santri-santri dididik untuk menjadi pemimpin yang berintegritas dan memiliki pengetahuan agama yang mendalam.
Reputasi Jombang sebagai Republik Santri tidak hanya didasarkan pada jumlah pesantren yang ada, tetapi juga pada sumbangsihnya dalam dunia pendidikan.
Banyak alumni pesantren Jombang yang telah sukses dalam berbagai bidang, baik dalam keilmuan, politik, budaya, maupun ekonomi.
Mereka telah menjadi contoh inspiratif bagi generasi muda untuk menggabungkan pengetahuan agama dengan ilmu pengetahuan umum.
Selain itu, keberagaman dan toleransi agama juga menjadi ciri khas Jombang Republik Santri. Meskipun Islam menjadi mayoritas, tetapi hubungan yang harmonis antara umat Islam dengan umat beragama lain dapat dilihat dengan adanya kerukunan dan keterlibatan dalam kegiatan keagamaan bersama.
Hal ini menunjukkan bahwa Jombang tidak hanya mementingkan pendidikan agama, tetapi juga menghargai dan menghormati perbedaan keyakinan. Hal ini juga dikuatkan dengan adanya monumen Taman Asean di Bundaran Ringin Contong sebagai simpol toleransi.
Namun, menurut saya Jombang Republik Santri juga perlu terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi, penting bagi Jombang untuk tetap melibatkan aspek pendidikan umum yang lebih luas, sehingga santri juga memiliki pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan tuntutan zaman. Integrasi antara pendidikan agama dan pendidikan umum akan menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan masa depan.
Secara keseluruhan, Jombang Republik Santri adalah sebuah model pendidikan yang bernilai tinggi, yang mengutamakan pembangunan karakter, pengetahuan agama, dan keberagaman.
Jombang telah memberikan kontribusi yang besar dalam mencetak generasi muda yang berakhlak mulia dan siap menghadapi tantangan global. Dengan terus mengembangkan diri dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, Jombang dapat terus menjadi pusat pendidikan yang menginspirasi dan memberikan dampak positif bagi Indonesia.
***
*) Oleh: Rohmadi, Santri Pondok Pesantren Syarifatul Ulum Katerban dan Mahasiswa Pascasarjana Unipdu Jombang.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.
Pewarta | : Rohmadi |
Editor | : Irfan Anshori |