Gaya Hidup

Lagu Taiyou dan Bintang-Bintang, Eksplorasi Penjelajahan Musik Keroncong Sruti Respasi

Minggu, 20 Juni 2021 - 00:37
Lagu Taiyou dan Bintang-Bintang, Eksplorasi Penjelajahan Musik Keroncong Sruti Respasi Penyanyi Sruti Respati (tengah) bersama Saka Praja Kempot (kiri) dan Nasirun (kanan) dalam pembuatan movie clip 'Bintang-Bintang'. (Foto: Tim Movie Clip/Times Indonesia].

TIMES JOGJA, SUKOHARJO – Penyanyi Sruti Respati punya cara tersendiri untuk mengeksplorasi sebuah lagu Keroncong menjadi terdengar berbeda, unik dan bernuansa kekinian. Namun tetap sesuai dengan pakem Keroncong yang kini sedang digelutinya.

Hal itu dibuktikan dengan di launchingnya dua single lagu baru berjudul ‘Bintang-Bintang’ dan ‘Taiyou’ (bahasa Jepang) yang berarti Matahari. Kedua lagu tersebut secara resmi diluncurkan melalui kanal Youtube; Sruti Respati Official, pada Jumat (18/6/2021).

Kedua lagu itu memberi arti tersendiri dan punya makna mendalam bagi Sruti Respati diantara koleksi lagu yang pernah dihasilkan. Terlebih, keduanya diluncurkan pada situasi pandemi yang tak berkesudahan. Apalagi sejak masa pandemi tahun 2020 lalu, dirinya melihat banyak kegelisahan, seolah semesta sedang hibernasi dan memulihkan energinya dari kelelahan panjang.

Menariknya, kali ini Sruti Respati sengaja menggandeng beberapa bintang dan musisi kenamaan untuk terlibat dalam proses rekaman dan pembuatan movie clip. Artis yang terlibat diantaranya Saka Praja Kempot yaitu putra dari Almarhum Didi Kempot. Yang ikut mengisi lagu Bintang-Bintang. Kemudian Jackson Chase, penyanyi yang tinggal di Amerika Serikat sekaligus teman duet dalam lagu Taiyou. Didukung musisi kenamaan Indonesia Bintang Indrianto dan budayawan sekaligus perupa asal Yogyakarta; Nasirun.

Penyanyi Sruti Respati a

“Saya berkolaborasi dengan Saka Praja, karena saya melihat penyanyi cilik ini merupakan anak dari seorang maestro Campursari almarhum Didi Kempot sekaligus calon bintang. Di sisi lain Saka Praja sangat produktif dalam menghasilkan lagu. Di lagu Bintang-Bintang saya juga berkolaborasi dengan basisst Indonesia yaitu Bintang Indrianto. Dan kebetulan saya dipertemukan seorang maestro dan parupa asal Yogyakarta; Nasirun yang karyanya tersebar di seluruh dunia,” jelas Sruti Respati, saat dihubungi TimesIndonesia melalui sambungan telepon, Sabtu (19/6/2021).

Sedangkan lagu Taiyou yang dalam bahasa Jepang berarti Matahari diciptakan dalam format Keroncong asli. Dimana lagus aslinya berlirik bahasa Indonesia, kemudian Sruti dibantu oleh teman yang berada di Jepang yaitu Kayo Kimura untuk menerjemahkan lirik dalam bahasa Jepang.

Dalam Lagu Taiyou Sruti Respati diiringi oleh Keroncongisasi yang terdiri dari anak-anak muda Solo. Dirinya juga berkolaborasi dengan Jackson Chase, yang tinggal di Amerika Serikat melalui komunikasi digital. Selain itu Sruti juga dibantu ide kreatif penulis dan sutradara Agus Noor saat pembuatan movie clip dan kolaborasi dengan perupa Nasirun dari Yogyakarta.

“Saat ini saya sengaja merilis lagu Taiyou dalam bahasa Jepang. Karena saya ingin mengeksplorasi lagu ini agar bisa lebih dinikmati oleh penikmat seni dari seluruh dunia. Baik eksplorasi bahasa, maupun bebunyian yang dihasilkan oleh para musisi. Mungkin suatu saat saya akan merilis lagu ini dalam bahasa Indonesia.

Namun untuk saat ini sesuai dengan keinginan sang Komposer  sekaligus Pencipta lagu Matahari, Robertus Grassianus Bagus dirilis dalam bahasa Jepang,” terang Sruti Respati.

Sementara itu, Bambang Paningron salah satu Budayawan sekaligus Film maker asal Yogyakarta memberikan apresiasi yang tinggi atas diluncurkannya kedua lagu baru tersebut. Terlebih dirinya turut mengawal pembuatan movie clip yang berlokasi di Rumah Budaya Nasirun di Yogyakarta. Bambang menilai bahwa eksplorasi yang dilakukan Sruti Respati merupakan sebuah penjelajahan. Dimana Sruti Respati yang dikenal piawai menyanyikan langgam dan tembang Jawa, melakukan penjelajahan atas musik keroncong.

“Sruti menemukan ruang alternatifnya dengan memunculkan keroncong progresif yang menarik. Bahkan memasuki wilayah dengan tradisi yang sangat kuat, yaitu Jepang. Nuansa Jepang tampil sangat kental dalam balutan keroncong yang mendayu.  Pembaruan ini akan memperkaya dunia musik keroncong yang jarang dilirik anak-anak muda,” komentar Bambang Paningron.(*)

Pewarta : Muhamad Shidiq
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jogja just now

Welcome to TIMES Jogja

TIMES Jogja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.