Ekonomi

Manfaatkan Lahan Kosong untuk Budidaya Ikan dan Tanaman, Bisa Raih Jutaan Rupiah

Sabtu, 17 Juli 2021 - 10:57
Manfaatkan Lahan Kosong untuk Budidaya Ikan dan Tanaman, Bisa Raih Jutaan Rupiah Pegiat Pertanian Remen Tandur, Irwan Ghostong (kaos putih) saat menerangkan model pertanian terintegrasi antara kolam ikan dan tanaman buah dan sayur yang memanfaatkan halaman rumahnya. (FOTO: A Riyadi/TIMES Indonesia)

TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Situasi pandemi Covid-19 memantik kreativitas pegiat pertanian bernama Irwan Ghostong. Dalam wabah yang masih berlangsung ini, warga Sorosutan, Kota Yogyakarta ini mampu memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumahnya untuk budidaya ikan serta berbagai jenis tanaman buah dan sayuran.

"Setidaknya, untuk kebutuhan memasak keluarga sebagian bahannya bisa diambilkan dari tanaman sendiri, tidak seluruhnya beli," kata Irwan saat ditemui TIMES Indonesia di rumahnya, Sabtu (/17/7/2021).

Pria yang pernah menekuni bisnis Even Organizer (EO) ini menceritakan, ide membuat kolam dan tanaman di sekitar rumahnya bermula dari kegelisahan yang melihat lahan kosong tak bernilai ekonomi.

Irwan Ghostong b

Dari kegelisahan tersebut, ia pun lantas menyulap sebagian teras mungil bagian depan rumahnya dengan empat petak kolam ikan.

Dua petak kolam ikan berada di bagian dalam dan luar teras menyatu dengan tanah. Sedangkan dua kolam lagi posisinya menggantung di atas, menyatu dengan tembok bagian dalam dan luar teras.

Dari empat petak kolam kecil itu jenis ikannya berbeda-beda. Dua petak kolam bagian dalam teras diisi ikan koi sedangkan kolam bagian luar ditebari ikan konsumsi seperti nila.

"Yang ikan koi untuk hiburan keluarga dan teman kalau ada yang main ke sini. Kolam bagian luar khusus untuk ikan konsumsi. Jika ingin makan ikan bisa ambil di kolam sendiri," terang Founder Komunitas Remen Tandur Yogyakarta ini.

Selain ikan, halaman rumah berukuran sekitar 3 X 8 meter per segi milik Irwan terlihat lebih hijau dan sejuk. Hal itu karena ia menyulap sebagian lahan kosong miliknya di tanami berbagai jenis tanaman buah, sayur, dan bunga.

Antara lain, tanaman buah jeruk purut, jeruk kalifornia, anggur, stroberry, tanaman mind, sayuran rosmeri asal Belanda, kanggung, kemangi, bawang merah, bawang putih, dan lain sebagainya.

"Tanaman buah dan sayuran ini juga ada yang berasal dari luar negeri seperti rosmeri dari Belanda," terang Irwan.

Untuk memudahkan perawatan dan efisiensi biaya, beragam tanaman buah ditanam dalam pot berukuran besar. Sedangkan aneka jenis sayuran tersebut ditanam dalam polybag atau kantong plastik.

Komposisi media tanam dalam pot dan polybag pun tidak boleh sembarangan. Agar pot dan polybag mudah dipindahkan, komposisi tanah hanya 30 persen saja. Sisanya adalah pupuk kandang atau pupuk organik dan sekam.

"Tanah, pupuk kandang, dan sekam tersebut di campur. Baru kemudian dimasukan dalam pot dan polybag. Selanjutnya, sehari setelah dikemasi, bibit buah atau sayuran tersebut baru ditanam. Waktu yang baik untuk menanam sayuran adalah pada pagi atau sore hari ketika cuaca tak terlalu panas," papar Irwan.

Kolam ikan dan tanaman agar terhindari dari serangan penyakit atau hama, Irwan pun menciptakan sistem terintegrasi. Air yang ada pada empat petak kolam ikan dibuat selalu mengalir selama 24 jam dengan bantuan pompa filter air seperti yang digunakan pada aquarium.

Nah, yang membedakan kolam ikan milik Irwan dengan kolam ikan pada umumnya di tengah masyarakat adalah penggunaan Bakteri Nitrosomonas. Penggunaan mikro organisme bakteri ini bertujuan untuk menghalau bakteri jahat di sekitar kolam ikan dan tanaman.

Kehebatan Bakteri Nitrosomonas fungsinya adalah untuk mengubah kandungan senyawa amoniak yang beracun bagi kehidupan perairan menjadi senyawa nitrit yang aman. Sedangkan nitrit yang berfungsi sebagai nutri tumbuhan.

Irwan Ghostong c

Selain itu, bakteri ini juga berfungsi untuk mengikat bakteri lain agar tidak berkembang biak dan merusak ikan dan tanaman. Bakteri Nitrosomonas juga mentralkan ph air menjadi oksigen lebih banyak.

"Setiap empat jam sekali, tanaman buah dan sayuran disemprot dengan menggunakan air kolam ikan yang sudah tercampur dengan Bakteri Nitrosomonas. Penyemprotannya secara otomatis dengan menggunakan mesin, tidak manual. Sehingga, penyiraman air bisa merata ke seluruh bagian tanaman dan sayuran," terang Irwan.

Dari budidaya ikan dan tanaman tersebut, Irwan mengaku meraup penghasilan belasan juta rupiah per bulan. Penghasilan itu didapatkan dari penjualan ikan dan bibit buah-buahan yang dibeli masyarakat.

Ia menyatakan, pada dasarnya, setiap warga yang tinggal di perkotaan dan komplek perumahan dengan lahan sempit tetap bisa membuat sistem pertanian sederhana semacam ini. Dengan sistem ini, tidak ada lagi krisis pangan dan kelaparan.

Sebab, setiap orang bisa memenuhi kebutuhan asupan makanan bergizi dari kebun di sekitar rumahnya sendiri. Dan saya pun siap berbagi pengalaman dalam penerapan sistem terintegrasi antara kolam ikan dan tanaman sayuran Remen Tandur ini," paparnya.

Saat ini, Komunitas Remen Tandur sedang menggagas gerakan Ketahanan Pangan dari rumah. Gerakan ini mengajak berbagai institusi pemerintah dan swasta bersama-sama mewujudkan Ketahanan Pangan melalui gerakan budidaya ikan dan menanam di halaman rumah. Khususnya bagi bagi warga yang tinggal di pemukiman padat penduduk dan komplek perumahan.

"Agar kolam budidaya ikan dan tanaman mendapatkan keuntungan, tidak sekadar untuk konsumsi keluarga sendiri, kami akan membuat sistem pemasaran bersama. Jadi, saat pandemi yang entah selesai sampai kapan, para anggota keluarga tetap mendapatkan pemasukan/penghasilan dari kolam dan tanaman tersebut. Caranya, ya manfaatkan lahan kosong yang ada di sekitar rumah untuk kolam dan tanaman buah dan sayur," terang Irwan. (*)

Pewarta : A Riyadi
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jogja just now

Welcome to TIMES Jogja

TIMES Jogja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.