TIMES JOGJA, BANTUL – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul masih menanti petunjuk teknis terkait kebijakan keran impor yang dibuka seluas-luasnya oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Meski kebijakan tersebut telah diumumkan, hingga kini belum ada arahan teknis dari pemerintah pusat.
“Ya, kami tunggu petunjuk teknisnya saja. Nanti seperti apa saja arahan dari pusat, kalau sudah ada petunjuk teknisnya, tentu akan kami jalankan,” ujar Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Bantul, Fenty Yusdayanti, Rabu (9/4/2025).
Fenty enggan banyak berkomentar mengenai kebijakan baru tersebut. Namun, ia meyakini kebijakan itu akan membawa sejumlah dampak terhadap sektor industri dan perdagangan.
“Ya, tentu kami harap para pengusaha bisa bersikap bijak,” katanya.
Di sisi lain, Fenty menegaskan bahwa Bantul juga memiliki berbagai produk lokal unggulan yang mampu bersaing di pasar internasional. Produk-produk kerajinan asal Bumi Projotamansari bahkan telah menembus pasar ekspor ke Amerika Serikat.
“Nah, mungkin nanti produk impor yang masuk lebih ke barang-barang teknologi, seperti komputer dan sejenisnya. Karena produk seperti itu memang butuh spesifikasi khusus dan izin tertentu. Kalau untuk barang seperti semen, saya rasa produk impornya tidak terlalu tinggi,” jelasnya.
Fenty menekankan pentingnya kebijakan yang seimbang antara membuka keran impor dan mendorong daya saing produk lokal agar industri dalam negeri tetap tumbuh dan tidak tersisih di pasar. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Presiden Prabowo Buka Keran Impor, Pemkab Bantul Tunggu Petunjuk Teknis
Pewarta | : Edy Setyawan |
Editor | : Deasy Mayasari |