TIMES JOGJA, JAKARTA – Begitu memperoleh penghargaan kategori Kostum Nasional Terbaik dalam ajang kontes Miss Universe di Amerika Serikat, Minggu (16/5/2021) lalu, Thuzar Wint Lwin langsung menyerukan kepada dunia, Selamatkan Myanmar.

Ratu Kecantikan Myanmar berusia 22 tahun ini memenangkan kontes Miss Universe Myanmar mewakili ibu kota Negara Bagian Chin Hakha dan mengenakan kostum etnik Chin saat kontes Miss Universe ke 69 di Florida.

Seperti dilansir The Irrawaddy, Thuzar Wint Lwin adalah satu dari lusinan selebriti Myanmar, termasuk aktor dan pemberi pengaruh media sosial, yang mengutuk kudeta 1 Februari junta dan penggulingan pemerintah sipil yang dipilih secara demokratis yang dipimpin oleh Penasihat Negara, Daw Aung San Suu Kyi.

Setelah kudeta, Thuzar Wint Lwin bergabung dengan protes jalanan Yangon melawan rezim dan menyumbangkan sebagian besar tabungan hidupnya kepada anggota keluarga pendukung pro-demokrasi yang telah terbunuh dalam tindakan keras mematikan junta terhadap demonstrasi anti-kudeta.

Pada Hari Perempuan Internasional, 8 Maret lalu, ia juga menyerukan agar militer mengembalikan negara ke pemerintahan sipil dan segera membebaskan Daw Aung San Suu Kyi.

Beberapa penggemar kontes kecantikan Myanmar sempat mendesaknya awal Maret lalu untuk berhenti memprotes kediktatoran dan fokus pada persiapan kontes Miss Universe.

Namun ia menjawab, "Miss Universe sangat penting bagi saya karena itu adalah impian terbesar saya. Tapi, yang paling penting saat ini adalah bagaimanavmengubah sistem politik kita".

“Kita akan kehilangan segalanya, harapan, impian, dan seluruh hidup kita jika kita kalah dalam revolusi ini. Jadi saya harus memprotes dan membela sesama warga untuk negara saya dan untuk kebenaran," katanya.

Thuzar Wint Lwin berhasil mencapai 21 besar kompetisi Miss Universe.

 Ratu kecantikan lain meminjamkan gaunnya, sementara warga Myanmar yang tinggal di AS juga membantu menyiapkan gaun untuknya.

Pemain berusia 22 tahun itu lantas  menggunakan platform global kompetisi tersebut untuk mendesak dunia berbicara menentang rezim militer, muncul di atas panggung dengan plakat bertuliskan "Berdoa untuk Myanmar".

“Orang-orang kami sekarat dan ditembak oleh militer setiap hari,” katanya dalam pesan video dalam kontes tersebut.

 "Saya ingin mendorong semua orang untuk berbicara tentang Myanmar. Sebagai Miss Universe Myanmar, saya telah berbicara sebanyak yang saya bisa sejak kudeta," tambahnya.

Namun Thuzar Wint Lwin kini menghadapi masa depan yang tidak pasti dengan mengatakan kepada media bahwa dia khawatir hidupnya akan terancam jika dia kembali ke Myanmar. (*)