TIMES JOGJA, BANTUL – Setiap orang tentu tak ingin mengalami hal yang buruk (musibah). Namun, musibah bisa datang dan menimpa siapa saja dan kapan saja. Sebagai makluk manusia tak bisa menghindarinya. Seperti yang di alami oleh Direktur PDAM Bantul, Arinto Hendro Budiantoro.

Saat sedang asyik bermain sepak bola di Kota Yogyakarta beberapa waktu lalu, secara tiba-tiba pergelangan kaki Arinto terasa sakit. 

Setelah berada di luar lapangan, rasa sakit pun tak mereda. Tak ingin berakibat fatal ia pun memutuskan ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisi kakinya tersebut.

“Setelah diperiksa, dokter menyatakan tendon Achilles pada kakinya putus,” terang pria kelahiran 1975 ini kepada TIMES Indonesia, Jumat (2/12/2022). 

Arinto menceritakan, dokter yang menangani cidera kakinya menyatakan apabila tidak segera dilakukan operasi maka dampaknya akan ada peradangan di kakinya. Bahkan, ada kemungkinan kaki yang sakit tersebut akan mengecil.

Direktur PDAM Bantul, Arinto Hendro Budiantoro saat memberikan semangat kepada tim sepak bola Bantul pada Porda XVI DIY 2022 di Stadion Maguwoharjo Sleman. (FOTO: Dok. Arinto)

Tendon merupakan jaringan yang menghubungkan otot pada tulang dimana tendon berfungsi untuk melakukan gerakan pada persendian. Tendon Achilles sendiri merupakan tendon yang paling tebal di dalam tubuh manusia. Posisinya, ada di betis sekitar dua inci di atas tulang tumit. Tendon menghubungkan tumit dengan otot-otot besar betis, serta mengendalikan gerakan kaki.

Sejumlah sumber menyebut trauma karena cedera olahraga ataupun benturan dan sayatan benda tajam dapat membuat tendon putus sehingga perlu dilakukan operasi untuk memperbaiki tendon.

Usai operasi, Arinto sempat opname sebelum akhirnya boleh rawat jalan dan harus menjalani bed rest (istirahat di tempat tidur). Ia juga mengonsumsi obat yang diberikan dokter sesuai anjuran.

Merasa tak biasa diam di rumah, secara berkala ia melakukan aktivitas fisik ringan. Ia juga tertib melakukan rehabilitasi fisik atau fisioterapi untuk mengembalikan kemampuan dan kekuatan area yang dioperasi.  “Saat ini seminggu dua kali saya therapi fisiotherapy,” papar Arinto.

Proses pemulihan cidera tendon memang membutuhkan waktu cukup lama.  Namun, karena semangat yang tinggi, sejumlah perubahan pesat cepat terlihat pada cidera Arinto. Ia pun sudah mulai masuk kantor karena merasa jenuh beristirahat di rumah.

Bahkan, saat momentum Pekan Olahraga Daerah (Porda) XVI DIY 2022 di Stadion Maguwoharjo Sleman pada awal September 2022, Arinto menyempatkan diri hadir dan menyemangati klub sepak bola Bantul.

Selain menjadi bapak asuh Taekwondo Bantul, Arinto didapuk menjadi manajer tim sepak bola putra Bantul. Posisi tersebut didapat bukan secara kebetulan. Ternyata Arinto selama ini juga dipercaya menjadi salah satu pengurus Askab PSSI Bantul.

Tim sepak bola Bantul pun menjadi runner up dengan meraih medali perak. Dalam babak adu penalti mereka dikalahkan tim dari Kota Yogyakarta dengan skor 6-5 setelah pemain terakhir Bantul gagal memasukkan bola ke gawang.

Menurutnya, hal tersebut terkait nasib. Dimana tim sepak bola Bantul semangat nyerang terus. Bahkan babak kedua hanya bertanding dengan kekuatan 10 pemain. Karena salahsatu pemain kena kartu merah. Sejumlah pihak menyebut mungkin karena semangat yang ditularkan Arinto memicu semangat para atlit mereka dalam pertandingan tersebut.

Direktur PDAM Bantul Arinto Hendro Budiantoro menegaskan, prestasi tim sepak bola Bantul pada Porda XVI DIY 2022  berkat team pelatih, official dan para pemain. Menurutnya, permainan tim kebanggan warga Bantul luar biasa sepanjang pertandingan. Ia pun selalu mewanti-wanti kepada para pemain ketika di lapangan. Jangan sampai, tim kebanggaan warga Bantul ini ada yang mengalami cidera tendon putus seperti dirinya. (*)