TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – STAI Yogyakarta menaruh perhatian terhadap generasi milenial Yogyakarta. Di era perkembangan teknologi informasi ini, Prodi PGMI berkolaborasi dengan HMPS PGMI STAI Yogyakarta menggelar workshop bertema Workshop Digital Marketing di Era Milenial sebagai solusi untuk menumbuhkan jiwa Kewirausahaan. Pelatihan dipusatkan di kampus setempat.

Worksop tersebut bertujuan untuk mengenalkan strategi pemasaran digital dan digital marketing untuk mendukung bisnis atau usaha yang dijalankan oleh masyarakat terutama generasi milenial.

“Kami memberikan pelatihan kepada masyarakat, generasi milenial yang belum memahami penggunaan teknologi Informasi dan komunikasi yang berkaitan dengan bisnis online. Mengenalkan ecommerce sebagai media penjualan secara online,” kata Kepala LPM STAI Yogyakarta, Umi Musaropah dalam siaran pers kepada TIMES Indonesia, Minggu (5/12/2021).

Dosen Kewirausahaan STAI Yogyakarta, Suratiningsih mengatakan, generasi milenial cukup beruntung. Sebab, mereka lahir pada masa teknologi yang mengalam perkembangan cukup pesat. Generasi ini memiliki karakteristik yang berbeda dari generasi-generasi sebelumnya.

“Diantara karakteristik generasi ini adalah memiliki kemampuan beradaptasi dengan mudah, melek teknologi, memiliki orientasi pada tujuan dan mampu berfikir terbuka. Tetapi, generasi ini memiliki beberapa kelemahan seperti butuh perhatian dan mudah bosan,” terang Suratiningsih saat memberikan pelatihan.

Mengingat kondisi generasi milenial tersebut, para pengusaha berupaya membuat sebuah inovasi dan kreatifitas agar mendapat respon yang baik pada generasi ini. “Generasi milenial juga harus ikut ambil bagian dalam perkembangan teknologi. Caranya, berwirausaha,” terang Suratiningsih.

Jika ingin menjadi pengusaha sukses, maka harus memiliki karakter yang tidak mudah menyerah, telaten, gigih, dan memiliki budi pekerti yang baik. “Siap kesulitan akan ada kemudahan dan memandang disetiap kelemahan akan kita temukan kelebihan,” jelasnya.

Disisi lain, pegiat Digital Marketing, Adhan Nur Kholifah yang menjadi nara sumber kegiatan ini banyak menjelaskan bagaimana menggunakan media sosial untuk marketing dengan baik dan tepat. Media sosial yang dimaksud adalah Instagram dan Facebook Ads. Selain itu, ia juga menerangkan bagaimana memanfaatkan fasilitas Google bisnisku, membuat desain konten, membuat foto produk yang baik, keterangan produk atau copywriting, dan kalender konten.

“Sebelum memutuskan akan menjual apa, kita juga perlu melakukan riset pasar, mempelajari kompetitor, kata kunci, analytic, search console, dan market place. Tujuannya agar jualan kita efektif dan paling penting laku, diminati banyak orang,” terang Adhan Nur Kholifah.

Untuk memaksimalkan pelatihan, para peserta diminta praktik langsung memotret produknya dengan menggunakan smartphone dan membuat desain produk. Antusiasme peserta pun cukup tinggi pada pelatihan Digital Marketing yang dipandu oleh Dyah Wulan Estiningrum dan Noviati, mahasiswi PGMI STAI Yogyakarta. (*)