TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Pemda DIY akan mempercepat pembangunan kawasan selatan. Salah satunya dengan membangun Jembatan Pandansimo yang akan menghubungkan dua kabupaten, yakni Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulonprogo.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah/DIY Kementerian PUPR, Wida Nurfaida mengungkapkan jembatan tersebut akan dibangun sepanjang 1,9 km yang menghubungkan Bantul ke Kulonprogo.
“Pembangunan Jembatan Pandansimo ini merupakan pekerjaan rumah terakhir di jalur pantai selatan. Pembangunan jembatan bisa segera dilakukan karena sesuai instruksi presiden terkait pengusulan proyek pelaksanaan jalan daerah, Februari 2023 ini proses lelang sudah bisa dilakukan," jelas Wida, Rabu (8/2/2023).
Jembatan tersebut awalnya akan dinamai Jembatan Srandakan 3. Namun Gubernur DIY, Sri Sultan HB X memilih menggantinya menjadi Jembatan Pandansimo. "Ngarsa dalem (Gubernur DIY) sudah setuju dengan desain yang kami ajukan. Masukan yang beliau utarakan hanya beberapa," ungkap Wida.
Selain Jembatan Pandansimo, pembangunan jalan daerah sepanjang 1.000 km dari 1.200 km juga akan dilakukan. Termasuk pengusulan jalan daerah Prambanan menuju Gayamharjo.
“Karena itu kami kejar-kejaran juga dan mengupayakan bisa segera bertemu dengan bapak gubernur agar proses lelang bisa segera dilakukan," ujarnya.
Sementara arsitek Jembatan Pandansimo, Yori Antar, menjelaskan Jembatan Pandansimo ini diharapkan mampu menjadi wajah baru sisi selatan DIY. Jembatan tidak hanya menghubungkan dua kabupaten, namun juga mengandung nilai dan menjadi landmark.
"Di sepanjang jembatan, lanjutnya akan ditanam pohon cemara udang," tuturnya.
Kawasan jembatan tersebut nantinya memiliki lintasan jogging, sepeda dan memiliki ruang terbuka hijau. Dengan demikian infrastruktur itu nantinya juga menjadi generator ekonomi masyarakat.
Ditargetkan, penyelesaian pembangunan Jembatan Pandansimo pada 2024 mendatang. Pembangunan jalan nasional di wilayah DIY yang sumber dananya dari APBN itu akan menjadi kawasan yang sangat unik. Sehingga konsepnya modern, futuristik, tapi sekaligus berakar dari tradisi dan endemik setempat.
“Jembatan ini juga menjadi ikon dari budaya setempat. Infrastruktur harus jadi destinasi wisata yang mengangkat kelokalan. Mudah-mudahan bisa segera direalisasi," paparnya.
Kepala Dinas PUP-ESDM DIY, Anna Rina Herbranti, menambahkan desain pembangunan Jembatan Pandansimo sudah disetujui Gubernur DIY, Sri Sultan HB X. Dengan demikian Kementerian PUPR RI akan segera memprogramkan pembangunannya.
“Rencananya dana pembangunan jalan ini ada dua sumber APBN dan Danais. Untuk dana dari APBN, akan dilakukan oleh Kementerian PUPR RI dengan panjang jalan sekitar 4,7 km, sedangkan sisanya sekitar 4,3 km pembangunannya akan kami lakukan dengan Danais," jelasnya.
Sementara untuk pembangunan jalan Prambanan ke Gayamharjo, pengadaan lahannya sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sleman. Untuk pembangunannya sendiri akan dibagi dua, pemerintah pusat dan Pemda DIY.
"Untuk pembangunan untuk jalan Prambanan-Gayamharjo kemungkinan baru akan dimulai pada tahun 2024," tuturnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Jadi Icon Kawasan Selatan Yogyakarta, Pembangunan Jembatan Pandansimo Segera Dimulai
Pewarta | : A Riyadi |
Editor | : Deasy Mayasari |