TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Yayasan Bopkri Yogyakarta bekerja sama dengan PT Bima Perkasa Jogja (BPJ) meresmikan lapangan basket berstandar FIBA di SMA Bopkri 1 Yogyakarta (Bosa) pada Kamis (16/3/2025) sore.
Lapangan ini menjadi salah satu dari tiga lapangan berstandar FIBA yang akan dimiliki sekolah-sekolah di bawah naungan Yayasan Bopkri Yogyakarta.
Peresmian ini menandai komitmen kedua pihak dalam meningkatkan kualitas fasilitas olahraga dan pembinaan atlet muda di Yogyakarta.
Presiden Direktur PT Bima Perkasa Management, RM Gusthilantika Marrel Suryokusumo, dalam sambutannya mengungkapkan kebanggaan terhadap SMA Bosa yang telah meraih gelar juara Development Basketball League (DBL) sebanyak 10 kali berturut-turut sejak 2013.
"Kami dari Bima Perkasa Management merasa terhormat bisa berkolaborasi dengan Yayasan Bopkri untuk mendukung pengembangan non-akademik, khususnya basket," ujar pria yang akrab disapa Mas Marrel itu.
"Jogja memiliki banyak potensi atlet berbakat, tetapi masih kalah dalam hal infrastruktur. Dengan adanya lapangan ini, kami ingin membangun ekosistem yang lebih baik agar atlet muda bisa berkembang sejak dini," imbuhnya.
Mas Marrel menekankan pentingnya pembinaan berjenjang, mulai dari sekolah hingga ke tingkat profesional. Menurutnya, atmosfer bola basket di Yogyakarta termasuk salah satu yang terbesar di Indonesia, selain Jakarta dan Surabaya. Namun, jumlah pemain asli Jogja di tim profesional Bima Perkasa Jogja (BPJ) masih terbilang sedikit.
*"Kami berharap lebih banyak atlet lokal bisa berkiprah di liga profesional. Dengan pembinaan yang tepat, lulusan SMA yang berbakat bisa melanjutkan ke universitas dan kemudian masuk ke IBL," katanya.
Tak hanya fokus pada pengembangan atlet, Bima Perkasa Jogja juga menanamkan literasi keuangan bagi para pemainnya. Marrel menegaskan bahwa seorang atlet harus memiliki kecerdasan finansial agar tetap bisa berkarier setelah masa bermainnya berakhir.
"Kami ingin atlet-atlet kami tidak hanya sukses di lapangan, tetapi juga memiliki keterampilan mengelola keuangan. Ini penting agar mereka tetap memiliki kehidupan yang baik setelah pensiun dari dunia basket," tambahnya.
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan standar klub, Mas Marrel mengungkapkan bahwa Bima Perkasa Management telah menjalin kerja sama dengan tim basket dari Jepang. Dalam waktu dekat, ada peluang bagi pemain dan manajemen Bima Perkasa untuk belajar langsung ke luar negeri.
"Kami ingin memiliki standar yang tidak hanya bertaraf nasional, tetapi juga internasional. Ke depan, kami berharap bisa mengirim pemain muda berbakat dari Jogja ke luar negeri untuk meningkatkan kualitas mereka," pungkasnya.
Selain SMA Bosa, Yayasan Bopkri Yogyakarta juga akan membangun dan merenovasi dua lapangan basket lain di SMP Bopkri Wates dan Montessori School Bintaran dengan standar FIBA. Ketua Umum Yayasan Bopkri, Ir. Obed Tripambudi, menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga pengembangan minat dan bakat siswa.
"Kami bekerja sama dengan Bima Perkasa untuk membangun tiga lapangan basket berstandar FIBA. Selain itu, kami juga mengembangkan program pembinaan sejak dini, termasuk talent scouting, agar bakat-bakat terbaik dapat terarah dengan baik," jelasnya.
Kepala SMA Bosa, Sartana, menyampaikan apresiasinya kepada Bima Perkasa Jogja atas dukungan yang diberikan. Menurutnya, fasilitas olahraga yang memadai akan membantu siswa menyeimbangkan prestasi akademik dan non-akademik.
Dengan diresmikannya lapangan basket ini, diharapkan semakin banyak atlet muda berbakat dari Yogyakarta yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. (*)
Pewarta | : Rahadian Bagus Priambodo |
Editor | : Ronny Wicaksono |