https://jogja.times.co.id/
Berita

Antisipasi Dampak Banjir, BPBD Bantul Pasang Water Level

Kamis, 05 Januari 2023 - 21:17
BPBD Bantul Pasang Water Level di Sungai Oya Pemasangan Water Level di bawah jembatan sungai Oya. (FOTO: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Bantul, memasang Water Level di Sungai Oya untuk memudahkan mitigasi banjir. Alat untuk mengukur ketinggian permukaan air ini, dipasang di dua titik. Masing - masing di bawah jembatan Siluk dan di bawah jembatan Kedungjati Selopamioro Imogiri Bantul.

Sulistiyanta selaku Komandan TRC BPBD Bantul menjelaskan, Water Level berfungsi menunjukan ketinggian permukaan air. Alat ini sekaligus menunjukkan kondisinya terhadap potensi ancaman banjir. Pada angka 0 sampai 300 centimeter dengan warna hijau, menunjukan kondisi Aman. Angka 301 sampai 450 centimeter dengan warna kuning, menunjukan kondisi Waspada. Sedangkan angka  450 centimeter keatas dengan warna merah, menunjukan kondisi Awas.

Sebelumnya relawan mengalami kesulitan, untuk menentukan potensi ancaman bencana berdasarkan tinggi permukaan air sungai karena belum terdapatnya ukuran yang pasti. Sebab relawan maupun masyarakat memiliki standar yang berbeda, untuk mengukur tinggi permukaan air sungai. Akibatnya presepsi yang muncul antara relawan dan masyarakat juga berbeda.

"Kondisi ini dikhawatirkan akan memunculkan kesalahan dalam mengambil langkah mitigasi," jelas Sulistyana disela - sela pemasangan Water Level oleh BPBD Bantul, Kamis (5/1/2023).

Langkah mitigasi sangat menentukan dalam penanganan bencana. Termasuk untuk menekan angka kerugian akibat bencana, baik jiwa maupun materi. Misalkan saat ketinggian air pada level kuning, maka masih terdapat waktu bagi warga untuk menyelamatkan diri. Karena air belum masuk ke pemukiman warga. Berbeda bila permukaan air pada level merah. Maka warga terancam terjebak di dalam rumah, karena air sudah masuk ke pemukiman. Berdasarkan presepsi ini, dapat diambil langkah mitigasi yang paling tepat.

Komandan relawan SAVE Suhardiyanto, mengaku lega dengan pemasangan Water Level oleh BPBD Bantul ini. Sebab selama ini relawan sering bingung saat ditanya tentang ketinggian permukaan air sungai. Sebab belum terdapat parameter pasti, untuk menentukan tinggi permukaan air sungai.

Dirinya berharap akan lebih banyak dipasang Water Level di aliran Sungai Oya. Tujuannya agar masyarakat dan relawan lebih mudah memantau pergerakan permukaan air sungai Oya. Mengingat potensi banjir masih dapat terjadi, saat hujan turun dalam durasi lama dan intensitas tinggi. 

Pernyataan serupa juga disampaikan Ketua FPRB Kelurahan Sriharjo Oman. Dirinya mengaku direpotkan dengan perbedaan presepsi, antara masyarakat dan relawan.

Bagi masyarakat yang tidak setiap hari bersentuhan dengan sungai, akan mengira terjadi banjir saat air sungai berwarna coklat. Namun bagi masyarakat yang tinggal di pinggir sungai akan memiliki presepsi yang berbeda, saat melihat kondisi yang sama.

Keberadaan Water Level yang dipasang BPBD Bantul diharapkan dapat memunculkan presepsi yang sama. Sehingga dapat mengambil langkah yang tepat.

Pada kesempatan tersebut TRC BPBD Bantul juga memasang Early Warning System (EWS). Namun pemasangan sensor EWS masih harus disesuaikan agar lebih tepat dalam memberikan peringatan kepada warga di sekitar aliran sungai Oya. Pemasangan Water Level dan EWS untuk melengkapi pos - pos pemantau banjir yang didirikan BPBD Bantul.

Menindaklanjuti status siaga bencana yang dikeluarkan Bupati Bantul Abdul Halim Muslih. BPBD Bantul mendirikan 27 pos pemantauan bencana. Selain berada di bantaran sungai, pos - pos tersebut juga berada di kawasan perbukitan yang rawan longsor. Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi dampak bencana hidrometeorologi. (*)

Pewarta : Totok Hidayat
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jogja just now

Welcome to TIMES Jogja

TIMES Jogja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.