TIMES JOGJA, JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo menunjukkan penghormatan terhadap pelaporan yang diajukan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dirinya dan kedua putranya, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, atas dugaan kasus kolusi dan nepotisme.

"Ya, itu adalah bagian dari proses demokrasi dalam ranah hukum. Kami menghormati semua proses ini," kata Presiden RI Jokowi setelah menghadiri acara Investor's Daily Summit 2023 di Jakarta, pada hari Selasa.

Presiden Jokowi bersama dengan kedua putranya, serta Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman, yang juga merupakan adik ipar Jokowi, dilaporkan ke KPK atas tuduhan praktik kolusi dan nepotisme.

Pelaporan tersebut diajukan oleh Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI). Laporan ini berkaitan dengan putusan MK yang mengabulkan gugatan mengenai batas usia calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Dalam keputusannya, MK menyatakan bahwa seseorang yang belum mencapai usia 40 tahun dapat mencalonkan diri sebagai capres atau cawapres asalkan memiliki pengalaman sebagai kepala daerah atau jabatan lain yang dipilih melalui pemilihan umum (pemilu).

Keputusan MK ini menuai kritik karena dikaitkan dengan adanya potensi konflik kepentingan, mengingat Anwar Usman adalah adik ipar dari Presiden Jokowi. Keputusan ini juga dipandang membuka peluang bagi Gibran Rakabuming Raka, putra Jokowi yang menjabat sebagai wali kota Surakarta, untuk maju sebagai calon wakil presiden dalam Pilpres 2024.(*)