TIMES JOGJA, BANTUL – Di balik suksesnya pengawasan Pemilu dan Pilkada Bantul 2024, ada sosok inspiratif yang membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk berkontribusi. Dialah Ade Amita Bacan (32), warga Padukuhan Peni, Kalurahan Palbapang, Bantul.
Dengan semangat dan dedikasi tinggi, Ade menunjukkan bahwa inklusivitas dalam demokrasi bukan sekadar konsep, melainkan nyata.
Sebagai penyandang disabilitas daksa, Ade telah aktif sebagai staf sekretariat Panwaslucam Bantul sejak Pemilu 2024. Dalam kesehariannya, ia menangani tugas administratif, menerima laporan masyarakat, mencatat notulensi rapat, serta membantu dokumentasi kegiatan.
Namun, perannya tak berhenti di balik meja. Ade sering mendampingi pengawas lapangan, meski tantangan seperti medan terjal atau licin menjadi penghalang bagi pengguna kursi roda.
“Bagi saya, satu bagian tubuh boleh tidak berfungsi, tapi bagian lainnya harus lebih kuat. Keterbatasan bukan alasan untuk berhenti berkarya,” ungkap Ade dengan senyum optimistis, Sabtu (21/12/2024)
Ade percaya bahwa kemampuan seseorang tidak ditentukan oleh kondisi fisiknya, melainkan oleh semangat dan cara menghadapi tantangan. Prinsip ini ia pegang teguh dalam setiap tugasnya, menjadikannya teladan di lingkungan Panwaslucam Bantul.
"Banyak tantangan yang saya hadapi, tetapi saya tidak sendiri. Rekan-rekan Panwaslucam selalu membantu dan mendukung. Ini menunjukkan bahwa kerja sama dan semangat adalah kunci keberhasilan,” tutur Ade.
Dukungan dan Pengakuan dari Bawaslu
Ketua Bawaslu Bantul, Didik Joko Nugroho, mengaku bangga dengan kontribusi Ade.
“Kehadiran Ade membuktikan bahwa demokrasi adalah milik semua orang. Kami di Bawaslu selalu menjunjung tinggi asas inklusivitas dan aksesibilitas, dan keterlibatan penyandang disabilitas seperti Ade sangat kami apresiasi,” ujarnya.
Bawaslu Bantul juga terus berkomitmen melibatkan kelompok disabilitas dalam pengawasan partisipatif. Upaya ini menjadi bukti nyata bahwa penyelenggaraan pemilu yang inklusif bukan hanya impian, tetapi sebuah keniscayaan.
Perjuangan Ade tak hanya memberikan dampak pada pengawasan pemilu yang lebih baik, tetapi juga menginspirasi banyak orang. Ia membuktikan bahwa setiap individu, terlepas dari keterbatasannya, memiliki peran penting dalam menciptakan perubahan positif.
Dengan semangatnya yang tak pernah padam, Ade Amita Bacan telah memberikan pelajaran berharga tentang inklusivitas dan perjuangan. Ia adalah bukti nyata bahwa keterbatasan fisik tak pernah menjadi penghalang untuk mewujudkan mimpi dan memberi kontribusi nyata bagi masyarakat. (*)
Pewarta | : Edy Setyawan |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |