TIMES JOGJA, GUNUNGKIDUL – Sejumlah Kapanewon (Kecamatan) di Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta berpotensi mengalami kekeringan di musim kemarau saat ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Gunungkidul, menyebut sedikitnya ada sebanyak empat Kapanewon yang riskan mengalami krisis air bersih.
"Kami data sementara ini ada 4 Kapanewon berpotensi alami kekeringan yakni Panggang, Saptosari, Paliyan dan Tepus," ujar Kepala BPBD Gunungkidul, Edy Basuki, kepada TIMES Indonesia, Rabu (9/6/2021).
Tidak semua Kalurahan di empat Kapanewon itu mengalami kekeringan. Beberapa Kalurahan telah terpenuhi kebutuhan air lantaran terjangkau jaringan pipa PDAM. Selain itu beberapa Kalurahan memanfaatkan sumber mata air yang diangkat dan dikelola secara mandiri via program Pamsimas. Belum semua Kalurahan terpenuhi kebutuhan air itu lantaran terkendala sejumlah persoalan salah satunya, kondisi geografis lokasi yang cukup sulit dijangkau oleh PDAM.
Bagi warga yang tinggal di wilayah yang sulit mendapat air bersih pihaknya pun telah menyiapkan program droping air yang memang telah rutin dilakukan tiap kali memasuki musim kemarau. Edy menyebut anggaran Pemkab Gunungkidul untuk menanggulangi kekeringan tahun ini mencapai Rp 700 juta. (*)
Pewarta | : Edy Setyawan |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |