TIMES JOGJA, MAGELANG – Di sekitaran lokasi wisata Borobudur, Magelang, banyak dijumpai usaha kecil kerajinan tangan. Salah satunya UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di Desa Ngadiharjo, Kecamatan Borobudur, yakni karya seni rajut benang nilon, Casanga Craft.
Menariknya, kerajinan tangan ini mempertahankan cara tradisional meski saat ini teknologi sudah begitu maju. Alasannya, untuk mempertahakan orisinalitas sentuhan tangan dan kualitas.
Casanga Craft di Desa Ngadiharjo mulai merambah pasar rajut di tahun 2018. Casanga Craft adalah UMKM yang memproduksi kerajinan tangan berupa tas, dompet, peci, taplak, payung , gantungan kunci, dan lainnya.
Hasil kerajinan tangan itu dijual dengan harga di kisaran mulai Rp10 ribu untuk gantungan kunci dan ada yang menembus Rp500 ribu. Produk-produk kerajinan tangan itu, banyak diminati wisatawan domestik.
"Kerajinan tangan ini kami jual melalui teman dan pemasaran lewat media sosial. Alhamdulillah laris, diminati wisatawan yang datang ke Borobudur dan sekitarnya, selain bentuknya menarik, harganya terjangkau," kata owner Casanga Craft Arum Tri Puji Lestari kepada TIMES Indonesia pada, Jumat (27/9/2024).
Dijelaskan, beberapa kendala yang dihadapi diantaranya adalah, munculnya kompetitor dengan harga produk lebih murah dan kerterbatasan SDM yang bisa merajut. Salah satu cara pemasaran dan pengenalan produk di antaranya, Casanga Craft Ngadiharjo, Borobudur mengikuti beberapa pameran yang diadakan pemerintah.
Ditanya soal omzet, Arum mengatakan tidak tentu. Apalagi, dia menerapkan sistem made by order. Tapi, lanjutnya, pernah dalam sebulan omzet menembus Rp4 juta.
Arum Tri Puji Lestari menambahkan, perkembangan kerajinan tangan seni rajut cukup signifikan. Terbukti, sudah terbentuk komunitas antar pelaku usaha UMKM seni rajut. Dia berharap kerajinan tangan di sekitaran Borobudur, Magelang dapat terus maju dan menopang ekonomi masyarakat. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Casanga Craft, Potret UMKM Rajut di Ngadiharjo Borobudur yang Kian Eksis
Pewarta | : Hermanto |
Editor | : Deasy Mayasari |