TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Memperingati hari jadi yang kedua, Teras Malioboro Kota Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar Festival Teras Malioboro bertemakan Neng Ning Nung Nang. Maknanya, empat tahapan filosofis dalam perjalanan hidup manusia Jawa menuju kesuksesan.
Gelaran ini menjadi unik. Sebab, terdapat gunungan dari rangkaian oleh-oleh dari wirausaha se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dimana gunungan tersebut mendapatkan rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia).
“Kami menganugerahkan museum rekor MURI ini atas rekor pemprakarsa dan penyelenggara pembuatan gunungan tertinggi dari rangkaian jenis oleh-oleh 11 meter, sekaligus menjadi gunungan rangkaian oleh-oleh dari UMKM terbanyak, 3.312 UMKM,” terang Ketua Umum Museum Rekor MURI, Jaya Suprana, Selasa (05/03/2024).
Selain itu, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan HB X dalam perayaan yang disampaikan oleh Sekretaris DIY, Benny Suharsono mengapresiasi atas pencapaian rekor MURI tersebut.
“Apresiasi pencapaian rekor MURI untuk gunungan tertinggi dan terbanyak, kurang lebih 3.000 an di DIY,” tandasnya.
Tak lupa, Benny turut menyampaikan apresiasi kepada tenant Malioboro yang selama ini mampu menunjukkan perkembangan, mulai dari aspek SDM, pemasaran, dan legalitasnya.
“Semoga acara ini bisa menjadi motivasi seluruh pemangku kepentingan Teras Malioboro untuk terus berjalan maju, membawa perekonomian yang luas,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, produk oleh-oleh dan UMKM yang ada di gunungan dibagikan kepada masyarakat dan pengunjung yang berada di kawasan Teras Malioboro Kota Yogyakarta diakhir acara. (*)
Pewarta | : Olivia Rianjani |
Editor | : A Riyadi |