TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Di Kabupaten Sleman awal Februari 2023 nanti akan ada gelaran festival lomba burung berkicau bertajuk Kalapas Cebongan Cup. Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) kelas II B Sleman, H Kusnan mengatakan, event lomba yang akan digelar di Taman Kuliner Condongcatur Sleman tersebut bukanlah kegiatan hura-hura.
Menurut Kusnan, banyak hal positif yang bisa di ambil dari dunia perburungan. Termasuk adanya event lomba burung berkicau Kalapas Cebongan Cup nanti.
Menurutnya, selain merupakan salahsatu hoby yang banyak digeluti oleh berbagai lapisan masyarakat.
Dunia perburungan juga berpotensi membuka lapangan kerja baru dan dapat menyerap tenaga kerja. Sehingga dapat menghidupkan perekonomian masyarakat.
"Mendirikan penangkaran burung berkicau misalnya. Atau ikut memberi pakan (ngloloh) pasca menetas. Merawat, maupun melatih burung ocehan. Hingga menggantang alias ikut perlombaan. Endingnya burung ocehan berhasil meraih juara dan dihargai tinggi nilai ekonomisnya," terang Kusnan didampingi Kasubag TU Suradi SH MH dan Kaur Umum Lapas Cebongan Eddy Prasetya SH dalam keterangaannya, Rabu (25/1/2023).
Kusnan menerangkan, belum termasuk pengrajin sangkar, maupun usaha kios pakan. Sehingga secara kasat mata terlihat banyak yang mengandalkan kehidupannya dari dunia perburungan.
Untuk itu ia juga mengharapkan. Gelaran lomba Kalapas Cup tersebut dapat berdampak positif pula bagi warga binaan yang saat ini menghuni Lapas Cebongan. Bahkan saat mereka keluar nanti.
"Meski sifatnya masih terbatas. Saat ini kami telah melakukan sejumlah langkah. Yaitu membekali ketrampilan budidaya burung berkicau bagi warga binaan. Sekaligus mempraktekannya secara langsung," ujarnya.
Dari kegiatan memelihara burung berkicau yang dilakukan oleh warga binaan pemasyarakatan. Mulai 'ngoloh', dan merawat tadi, ternyata dampaknya positif sekali terhadap perkembangan burung ocehan.
Karena warga binaan pemasyarakatan sangat tekun dan fokus saat diserahi tanggung jawab merawat burung berkicau.
Kondisi tersebut juga jadi hiburan tersendiri, pengisi kesibukan dan merupakan kegiatan positif bagi warga binaan ini.
Selain itu mereka yang terlibat akan mendapat upah atas jerih payahnya 'ngopeni' (merawat) burung dengan kasih sayang tadi. Sehingga selain terampil mereka juga akan mendapat bekal tabungan saat saat keluar dari Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Sleman, atau yang lebih dikenal dengan nama Lembaga Pemasyarakatan Cebongan nanti.
Untuk itu pihaknya menyambut positif saat para pakar burung yang tergabung dalam EO Oriq Jaya DI Yogyakarta berkenan menularkan ilmunya kepada warga binaaan maupun para pegawai Lapas Cebongan. Termasuk bekerjasama menggelar festival lomba burung berkicau 5 Februari 2023 nanti.
Sementara itu dari pihak EO Oriq Jaya, Diyar Endra Brahmanti menambahkan lomba burung berkicau yang di inisiasi Kalapas Cebongan ini menjadi tonggak sejarah baru. Karena baru pertama kalinya ada penyelenggaraan Kalapas Cup di wilayah DIY dan Jawa Tengah.
Uniknya kelas lomba dalam event menggunakan istilah yang lazim di dengar dalam lapas. Antara lain Kalapas, sego cadong, borgol, petewele, tahanan, napi, residivis, dan penjara.
Event Kalapas Cebongan Cup ini memperebutkan juara umum dan Runner up tropy dari Tokoh Perburungan Kabupaten Sleman Danang Maharsa dan berbagai hadiah menarik lainnya. Serta didukung oleh TIMES Indonesia Media Online Berjaringan No. 1 di Indonesia. (*)
Pewarta | : Fajar Rianto |
Editor | : Deasy Mayasari |