TIMES JOGJA, BANTUL – Imbas insiden bocornya pipa SPAM Regional Kartamantul (Yogyakarta, Sleman, Bantul) mulai dirasakan para pelanggan PDAM Bantul. Ribuan pelanggan tidak mendapatkan pasokan air yang sebagian besar mengandalkan aliran dari SPAM Regional Kartamantul.
“Dampak dari bocornya pipa SPAM Regional berpengaruh terhadap layanan kami. Banyak yang komplain dan menyalahkan kami. Padahal, air yang kami salurkan kepada pelanggan berasal dari SPAM Regional. Sementara PDAM Bantul dengan SPAM Regional tidak satu perusahaan atau terpisah,” kata Direktur Utama PDAM Bantul, Arinto Hendro Budiantoro SE kepada TIMES Indonesia, Senin (30/9/2019).
Menurutnya, ada sebanyak 7.500 pelanggan dari total 32.000 pelanggan PDAM Bantul yang terkena imbasnya. Sebab, kebutuhan para pelanggan tersebut tergantung suplay pasokan air dari SPAM Regional Kartamantul.
Saat terjadi permasalahan (trouble), air tidak dapat mencapai bak penampungan (reservoir) Guwo. Akibatnya, berdampak pada para pelanggan PDAM, terlebih pada musim kemarau seperti saat ini.
Agar tidak terjadi gejolak pada pelanggan pihaknya memiliki kiat tersendiri. Antara lain meminta Balai Pengelolaan Infrastruktur Air Limbah dan Air Minum Perkotaan (PIALAM) Dinas PUP-ESDM DIY untuk melakukan penundaan perbaikan. Penundaan dilakukan selama masa pemulihan aliran sampai batas akhir pembayaran rekening tanggal 20.
Arinto berharap, adanya pemberitahuan secepatnya saat terjadi trouble. Begitu pula ketika ada perawatan berkala pengelola SPAM Regional diminta menyampaikan pemberitahuan jauh hari sebelumnya. Sehingga, PDAM Bantul bisa melakukan antisipasi secepatnya.
Contohnya, dengan interconect atau supply dari sistem eksisting PDAM. Meski tidak semua wilayah yang terdampak kerusakan SPAM Regional dapat tercover. Paling tidak bisa meredam atau mengurangi dampak komplain pelanggan akibat trouble SPAM Regional.
Permintaan penundaan pelaksanaan perbaikan pada jaringan induk atau pergantian asesoris tertentu. Juga dimaksudkan sambil menunggu kesiapan PDAM Bantul dalam menyiapkan sistem pengganti aliran. Apalagi, akhir-akhir ini sering terjadi gangguan aliran, yang berakibat komplain pelanggan yang disampaikan melalui sosial media atau langsung ke Bupati Bantul.
“PDAM Bantul butuh jaminan pemenuhan kebutuhan atau ketersediaan air yang memenuhi prinsip kualitas, kuantitas dan kontinuitas (K3), serta keterjangkauan. Tujuannya agar para pelanggan puas,” terang Arinto saat menanggapi seputar bocornya pipa SPAM Regional Kartamantul. (*)
Pewarta | : Fajar Rianto |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |