TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – PT Adhi Karya melakukan penanaman pohon di area pembangunan tol Yogyakarta-Bawen. Tepatnya, di Kalurahan Tirtoadi, Mlati, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tanam pohon tersebut bagian dari kepedulian sekaligus aksi nyata Adhi Karya menjaga keseimbangan alam yang ada di sekitar proyeknya.
“Penanaman pohon ini dilakukan secara serentak di 63 proyek dari Barat-Timur. Tujuannya adalah untuk menjaga alam,” kata Direktur Operasional I PT Adhi Karya, Suko Widigdo kepada TIMES Indonesia, Sabtu (11/2/2023).
Pohon yang ditanam adalah tabebuya. Pohon ini dipilih sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekaligus untuk mengingatkan kembali kepada generasi muda bahwa alam perlu dijaga agar dapat dinikmati anak cucu nanti.
Menurutnya, kegiatan tanaman pohon ini rutin dilakukan setiap tahun. Selama enam tahun, dari tahun 2017 hingga 2022, setidaknya ada satu juta pohon yang ditanaman di sekitar proyek Adhi Karya.
Saat ini, pohon yang sudah ditanam totoalnya sebanyak 332.487 pohon. Nah, dalam kegiatan serentak tersebut dilakukan penanaman sebanyak 374.000 pohon.
PT Adhi Karya melepaskan burung ke alam bebas. (FOTO: Fajar Rianto/TIMES Indonesia)
“Saat ini masih ada 300 ribuan pohon yang belum ditanam. Semoga, target penanaman satu juta pohon pada tahun 2023 ini tercapai,” terang Suko.
Selain penanaman pohon, Adhi Karya juga melepaskan aneka ikan ke sungai dan pelepasliaran burung ke alam bebas.
Pelepasan ikan dan burung sebagai bentuk menjaga lingkungan dan ekosistem sungai, mengurangi dampak pencemaran, serta mengembangkan potensi ikan air tawar.
“Pada intinya, aksi tersebut dimaksudkan untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat agar tidak menganggu terlebih memburu burung yang hidup di alam liar,” jelas Suko.
Kegiatan Adhi Karya tersebut diharapkan dapat membantu kelestarian lingkungan secara keberlanjutan. Khususnya, di area-area Proyek Adhi Karya berada.
Ia berharap, masyarakat dapat ikut merawat pohon yang ditanam. Sehingga, pohon tumbuh kokoh dan bermanfaat bagi masyarakat serta alam.
Ia menyadari, pembangunan yang tidak disertai dengan kegiatan penghijauan tentu akan menimbulkan dampak negatif.
Di antaranya, pencemaran udara, suhu yang terus meningkat, bencana alam hingga rusaknya ekosistem.
“Kampanye atau aksi nyata ini dimaksudkan agar kita terus menjaga lingkungan yang ada di sekitar proyek kita,” ujar Suko.
Baginya, semegah apa pun infrastruktur yang dibangun, teknologi tidak mungkin menyaingi dan mengalahkan alam.
Kegiatan tanam pohon, pelepasan ikan dan burung menjadi momentum untuk membangun komitmen menghijaukan bumi pertiwi.
Dalam kesempatan ini juga dilakukan penyerahan penghargaan kepada tiga orang pengiat lingkungan setempat. Penyerahan penghargaan dilakukan oleh Direktur OHSE dan Pengembangan Bisnis PT Adhi Karya, Vera Kirana kepada Herliyanti yang merupakan pengelola sampah melalui Bank Sampah bernama Apel.
Kemudian, penghargaan kepada Budi Isro'i sebagai pengelola sampah melalui TPS3R Purwo Berhati, dan Iriawan dari Forum Komunitas Sungai Sleman.
Project Director Proyek Pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen, Sudaryono Setyo Nugroho menambahkan rangkaian HUT ke-63 Adhi Karya bertema Adhi Green ini sebagai pengingat bahwa pihaknya perlu menjaga keseimbangan lingkungan dalam lingkup kegiatan konstruksi dan secara umum.
Caranya, melakukan penanaman pohon di lokasi proyek yang sedang dikerjakan oleh PT Adhi Karya. (*)
Pewarta | : Fajar Rianto |
Editor | : Ronny Wicaksono |