TIMES JOGJA, SLEMAN – Gunung Merapi di Sleman, Yogyakarta kembali memuntahkan awan panas, Kamis (10/3/2022) malam dini hari.
Tercatat, selama 6 jam awan panas yang keluar dari perut Gunung Merapi sebanyak 11 kali. Jarak luncur awan panas hingga 2 kilo meter ke arah tenggara Sungai Gendol.
Awan panas itu keluar sejak pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB. Rincianya, guguran pertama pukul 00.22. Berikutnya, 00.54, 01.00, 01.22, 01.35, 01.59, 02.07, 02.43, 02.58, 03.00, dan 04.43 WIB.
"Awan Panas Guguran tercatat di seismogram dengan durasi maksimal 191 detik," tulis BPPTKG dalam akun twitternya.
Akibat guguran ini, ratusan warga yang tinggal di sekitar lereng Gunung Merapi mengungsi secara mandiri. Seperti warga yang tinggal di Desa/Kalurahan Kalitengah, Cangkringan, Sleman. Juga warga yang ada di lereng Gunung Merapi di Kabupaten Klaten dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Dari data BPBD Sleman, warga lereng Gunung Merapi yang mengungsi ke Gedung Kalurahan Glagahharjo sebanyak 193 orang. Yakni, lansia 38 orang, dewasa sebanyak 114 orang, seorang ibu hamil, dan balita sebanyak 40 anak.
"Semalam warga mengungsi secara mandiri setelah mendengar bunyi peringatan," terang, Ali, warga Glagaharjo.
BPPTG mencatat, sejak 9 Maret 2022 hingga Kamis, 10 Maret 2022 Gunung Merapi memuntahkan awan panas sebanyak 16 kali. Jarak luncur lahar maksimal ±5 km ke arah tenggara Sungai Gendol. (*)
Pewarta | : A. Tulung |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |