https://jogja.times.co.id/
Berita

Komunitas Budaya Jogja Ingin Ade Armando Minta Maaf Langsung ke Sri Sultan HB X

Selasa, 05 Desember 2023 - 17:15
Komunitas Budaya Jogja Ingin Ade Armando Minta Maaf Langsung ke Sri Sultan HB X Komunitas Budaya Patembayan Nusantara menggelar Larung Sukerta di Sungai Gajah Wong, Taman Wisata Legawong, Yogyakarta. (FOTO: Olivia Rianjani/TIMES Indonesia)

TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Usai masyarakat DIY menggelar aksi di depan Kantor PSI DIY pada Senin (4/12/2023), kini giliran sejumlah warga yang tergabung dalam Komunitas Budaya Patembayan Nusantara menggelar Larung Sukerta di Sungai Gajah Wong, Taman Wisata Legawong, Yogyakarta, Selasa (5/12/2023).

Koordinator Patembayan Nusantara, Pedro Indarto mengatakan, laku budaya tanpa kekerasan adalah jalan pilihan tegak lurus melawan kedunguan nalar dalam melihat sejarah maupun konstitusi.

Dalam filosofi Jawa, melarung itu membuang sangkala, yang artinya keburukan, keangkaramurkaan, kejahatan, dan laku-laku yang tidak benar.

Larung yang dibuang itu, ada salah satu peserta yang berperan sebagai Ade Armando. Dia menggunakan poster wajah Ade Armando dan berkostum keranjang sampah. Dengan demikian, mereka menginginkan Ade Armando harus mempertanggungjawabkan atas apa yang telah dia lakukan.

Komunitas-Budaya-Patembayan-Nusantara-menggelar-Larung-Sukerta-a.jpg

“Warga Yogyakarta tidak tinggal diam, tapi cara kita melawannya berbeda, yaitu dengan kebudayaan. Makanya, Larung Sukerta ini bagaimana cara orang Yogyakarta melawan, membersihkan Yogyakarta dari pengaruh jahat Ade Armando di Kali Gajah Wong, dengan melarung kedunguan hati, kedunguan pikir nalar terhadap konstitusi maupun terhadap sejarah Yogyakarta,” kata Koordinator Patembayan Nusantara, Pedro Indarto, Selasa (5/12/2023).

Adapun pada prosesi dari awal peserta melakukan suluk tetembangan sembari berjalan menuju sungai. Usai aksi, larung Ade Armando itu diambil kembali lantaran tidak ingin mencemari sungai.

“Proses Larung sebagai simbolisasi kita membuang sukerta, membuang sampah karena tadi divisualkan Ade Armando dengan tong sampah. Meski, tadi sudah kita larung tapi tentu saja larung sampahnya kita bawa kembali, tapi sebagai perlambang nya saja wajahnya kita copot,” tandas Pedro.

Disinggung mengenai permintaan maaf Ade Armando dilaman instagram pribadinya, Pedro desak Ade Admando datang langsung ke Yogyakarta menemui Sri Sultan HB X untuk meminta maaf.

Komunitas-Budaya-Patembayan-Nusantara-menggelar-Larung-Sukerta-b.jpg

“Maaf ya maaf, tapi itu bukan sebagai sifat yang gentle saya rasa seperti itu. Harusnya beliau berani minta maaf secara langsung kepada Sri Sultan selaku gubernur sekaligus Raja Yogyakarta. Kalau hanya video begitu, kami pun juga bisa,” terang Pedro.

Disisi lain Pedro menekankan, kegiatan ini tidak terafiliasi parpol manapun atau murni gerakan dari masyarakat.

“Aksi ini murni masyarkat bukan terafiliasi suatu parpol. Murni dari masyarakat dari Patembayan Nusantara gak ada. Kalaupun ada sebagian masyarakat yang datang di sini, simpatisan simpatisan itu tidak masalah. Saya rasa karena ini juga baru musim kampanye. Ya intinya aksi hari ini adalah doa harapan agar bagaimana Jogja tetap harmonis,” jelas Pedro. (*)

Pewarta : Olivia Rianjani
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jogja just now

Welcome to TIMES Jogja

TIMES Jogja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.