TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Industri tekstil DIY, sebagai salah satu sektor strategis dalam perekonomian daerah, terus berupaya untuk memperkuat posisi dan daya saingnya di tingkat nasional maupun internasional.
Di tengah dinamika industri yang semakin menuntut efisiensi dan inovasi, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) DIY menyelenggarakan Rapat Kerja (Raker) dengan tema "Kolaborasi & Sinergi untuk Memperkokoh Pertekstilan DIY".
Ketua API DIY, Suyatman Nainggolan, menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dan komitmen seluruh pelaku industri tekstil di DIY untuk menghadapi tantangan besar yang ada, mulai dari peningkatan efisiensi hingga inovasi berkelanjutan.
“Kekompakan dan sinergi adalah kunci bagi industri tekstil DIY untuk beradaptasi dan terus berkembang,” ungkap Suyatman, Minggu (3/11/2024).
Ia menuturkan, dengan tantangan global yang semakin ketat, kemampuan industri DIY dalam menjaga daya saing menjadi faktor penting untuk memastikan keberlanjutannya.
API DIY juga menegaskan peran penting Industri Kecil Menengah (IKM) Tekstil dalam ekosistem ekonomi daerah. Dengan sekitar 345.000 UMKM yang tersebar di DIY, IKM tekstil memiliki potensi besar untuk meningkatkan lapangan kerja dan mendukung perekonomian lokal.
Dukungan kepada UMKM diharapkan dapat membantu mereka menjadi lebih adaptif dan inovatif dalam menjawab kebutuhan pasar yang dinamis.
Sebelumnya, API DIY juga baru saja menggelar rapat kerja bersama pelaku industri, dan mitra untuk memperkokoh komitmen bersama, mengembangkan daya saing, serta membangun sinergi demi masa depan industri tekstil DIY yang lebih berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.
Pada kesempatan tersebut, API DIY menetapkan beberapa tujuan utama, antara lain memperkuat koordinasi internal, menyusun kebijakan strategis untuk memperkokoh organisasi, serta menyiapkan rencana kerja tahunan yang berorientasi pada peningkatan daya saing industri tekstil DIY.
Selain itu, DIY telah ditunjuk sebagai tuan rumah perhelatan internasional, International Textile Manufacturers Federation (ITMF) pada Oktober 2025.
Penasehat API DIY, Robby Kusumaharta, melihat kesempatan ini sebagai peluang emas untuk memperkenalkan potensi tekstil DIY kepada dunia dan menjalin kerja sama internasional.
“Dengan persiapan yang matang, kita harap perhelatan ini dapat meningkatkan citra pertekstilan DIY di mata dunia,” ujarnya. (*)
Pewarta | : Rahadian Bagus Priambodo |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |