https://jogja.times.co.id/
Berita

Tiga Pasar Tradisional di Kota Yogyakarta Dikembangkan Jadi Pusat Ekonomi Kreatif

Minggu, 16 Oktober 2022 - 17:07
Tiga Pasar Tradisional di Kota Yogyakarta Dikembangkan Jadi Pusat Ekonomi Kreatif Pasar Prawirotaman Kota Yogyakarta. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)

TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Sebanyak tiga pasar tradisional di Kota Yogyakarta tengah dikaji untuk dipembangkan sebagai pusat ekonomi kreatif. Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani, mengungkapkan ketiga pasar yang tengah dikaji tersebut antara lain Pasar Prawirotaman, Pasty (Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta), hingga Pasar Beringharjo.

"Ketiga pasar itu mempunyai potensi besar yang dapat dikembangkan lebih luas lagi. Sehingga, ke depannya, ketiganya tidak sebatas menjadi tempat jual beli kebutuhan pokok masyarakat semata," ungkapnya, Minggu (16/10/2022).

Dari 17 subsektor ekonomi kreatif, sejauh ini yang paling berkembang di Kota Yogyakarta adalah kuliner, fesyen, kriya dan seni pertunjukan. Kami mendata dari menu ekraf di JSS (Jogja Smart Service), ada sekitar 1.500 pelaku ekonomi kretarif dan 800 di antaranya di sektor kuliner.

"Proses pengkajian masih bergulir untuk merumuskan konsep, pola dan rincian tahapan pengembangan ekonomi kreatif di prioritas tiga pasar rakyat. Kita harus melakukan analisis terlebih dahulu, berdasarkan pertimbangan aspek kebijakan, tata ruang, ekonomi, serta sumber daya," jelasnya.

Proses kajian itu sendiri diharapkan selesai akhir Oktober ini dan pengembangan bisa segera dilaksanakan pada tahun 2022 ini juga. Diakui, ketiga pasar tradisional prioritas itu masing-masing memiliki karakteristik yang jadi modal awal pengembangan.

Misalnya, Pasar Prawirotaman yang sudah memiliki ruang ekonomi kreatif dan sarana pendukung di lantai 4. Sehingga, potensi segmentasi pasar tersebut sangat variatif, seperti umum, wisatawan dan komunitas.

"Di Pasar Prawirotaman sudah dilaksanakan kegiatan laskar digital kerja sama dengan pihak ketiga untuk mengadakan pelatihan ke anak-anak sekolah setiap Sabtu dan Minggu. Lalu, ada kegiatan semacam coworking dan pameran di akhir pekan, dari pensil terbang (pelaku ekonomi kreatif)," tutur Ambar.

Kemudian, untuk Pasty, dianggap memiliki lokasi strategis di pintu gerbang Kota Yogyakarta bagian selatan. Rencananya, karakter Pasty bakal diperkuat sebagai area hobi dan family, karena memiliki produk tanaman hias, satwa, keberadaan sentra kuliner, skatepark, serta panggung seni budaya.

"Teman-teman pedagang beberapa waktu lalu bahkan sudah main ketoprak di sana. Dari sekolah-sekolah dan masyarakat juga sudah menggunakan panggung untuk latihan-latihan. Harapan kami panggung itu bisa untuk seni pertunjukan yang lain, dengan segmentasi lebih luas," terangnya.

Sedangkan, Pasar Beringharjo, potensi dan keunggulannya tak perlu diragukan lagi. Selain berada di jantung perekonomian Kota Yogyakarta, Beringharjo juga sudah dilengkapi dengan panggung representatif yang bisa dimanfaatkan untuk gelar karya kerajinan dan kriya dari para pelaku.

Suasana-Pasar-Prawirotaman-Kota-Yogyakarta-b.jpg

"Belum lama ini juga ada Jogja Mandiri feysen show di Pasar Beringharjo, sebagai salah satu bentuk kegiatan ekonomi kreatif. Tentunya, ke depan, arah ke sana bakal kita kembangkan lagi," jelas Ambar.

Sementara itu, Sekda Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya meminta pengembangan ekonomi kreatif di pasar rakyat perlu memperhatikan pada kebijakan Pemkot Yogyakarta. Yaitu, peta jalan ekonomi kreatif secara keseluruhan di Kota Yogyakarta yang disusun eksekutif, melalui Bagian Perekonomian.

"Masing-masing titik lokasi harus punya daya unggul yang berbeda-beda. Sehingga, tidak terjadi kompetisi antar titik. Tapi, saling menguatkan," ujarnya.

Kemudian, tata laksana pengembangan ekonomi kreatif di pasar rakyat juga harus dituangkan secara tekstual. Misalnya, terkait pemanfaatan ruang di pasar tradisional dengan sistem sewa.

"Dari sektor sumber daya juga perlu melibatkan komunitas. Sebab, basis komunitas itu cukup memberikan dorongan terhadap penumbuhan aktivitas ekonomi kreatif," jelasnya. (*)

Pewarta : Hendro Setyanto Baskoro
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jogja just now

Welcome to TIMES Jogja

TIMES Jogja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.