TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Mulai awal tahun 2023, PT Angkasa Pura I Yogyakata Internasional Airport (YIA) memberikan keleluasaan kepada maskapai untuk membuka slot atau menambah penerbangan sebanyak-banyaknya untuk mendongkrak jumlah penumpang melalui bandara tersebut.
Tak hanya itu, PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Yogyakarta juga siap memperpanjang jam operasional.
General Manager YIA, Agus Pandu Purnama mengatakan jika ada penerbangan yang membutuhkan jam operasional malam hari, maka akan dibuka.
“Jadi, kesiapan kami di YIA siaga 24. Tergantung dari permintaan maskapai penerbangan. Kami terus berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik bagi pengguna jasa bandara," jelas Pandu, Selasa (3/1/2023).
Pandu menambahkan, slot penerbangan di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) masih banyak karena jumlah penerbangan masih berkisar 80 kali.
“Kemampuan pergerakan pesawat di YIA bisa sebanyak 300 pergerakan perhari. Pembukaan slot penerbangan kami berikan kepada mereka maskapai penerbangan,” ungkap Pandu.
Lebih lanjut, Agus Pandu Purnama mengatakan jumlah penumpang melalui Bandara Internasional Yogyakarta sepanjang tahun 2022 sebanyak 2.949.664 orang atau tumbuh 109,4 persen dibandingkan 2021.
Selain itu, sepanjang 2022, YIA juga melayani pergerakan pesawat yang tumbuh 79,58 persen dan 8.181.938 kilogram kargo yang tumbuh 12,21 persen. Agus Pandu juga menyebutkan Angkasa Pura I YIA mengupayakan penerbangan internasional rute Bandara Internasional Yogyakarta-Thailand bisa dibuka pada Januari untuk menyambut ASEANTourism Forum 2 Januari-5 Februari 2023.
Hal ini dikarenakan Thailand memiliki posisi bagus untuk perkembangan penumpang, karena Thailand merupakan negara yang dapat dilalui oleh negara ASEAN lainnya.
“Ini yang kami perjuangkan. Tapi ada kendala, ternyata kesepakatan bilateral Indonesia dan Thailand, YIA belum dicantumkan, baru Denpasar (Bali) dan Cengkareng (Soekarno-Hatta)," tuturnya.
Menurut Agus Pandu, salah satu konsen PT Angkasa Pura I YIA adalah penerbangan internasional. Maskapai MH Malaysia Airline okupasinya mencapai rata-rata di atas 90 persen. Malaysia Airline melayani penerbangan internasional dari Kuala Lumpur-YIA-Kuala Lumpur. Ada sekitar 60 persen okupasinya untuk umrah, dan 40 persen untuk turis yang berlibur ke Malaysia atau sebaliknya di DIY (Indonesia).
“Turis India melalui Malaysia sudah ada. Kami mendapat informasi dari hotel-hotel bahwa ada turis dari India menginap. Ini tambahan bagi kami,” jelasnya.
Kemudian, AirAsia sudah ada yang Kuala Lumpur dan AirAsia milik Indonesia. Air Asia membuka rute penerbangan YIA-Singapura. Scoot Air juga sudah ada melayani Singapura-YIA-Singapura.
“Yang ditunggu itu, Thailand. Semoga rute internasional disetujui dan masuk dalam MoU bilateral Indonesia-Thailand,” ujar Pandu. (*)
Pewarta | : Soni Haryono |
Editor | : Deasy Mayasari |